Jumat, 30 November 2012

Lima Cara Mengatur Waktu Anda


Lima Cara Mengatur Waktu Anda
Apakah Anda merasa sama sekali tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas Anda? Berikut ini tips dari seorang perencana ternama.
Jika Anda dapat merencanakan hari sempurna Anda, apa yang akan Anda lakukan? Mungkin Anda akan mengambil kelas yoga, menghabiskan waktu satu jam lebih lama bersama suami di atas tempat tidur, atau membaca buku yang sudah lama Anda ingin selesaikan.
Kunci untuk membuat hari impian Anda menjadi kenyataan adalah dengan mengubah pola pikir Anda mengenai waktu.
Dr. Samantha Sutton, wakil presiden dan direktur program dan seminar The Handel Group, sebuah kelompok pelatihan yang membantu orang belajar untuk merencanakan kehidupan mengatakan, “Waktu adalah sebuah medium yang kita jalani, dan kita perlu memperlakukannya secara bertanggungjawab guna memanfaatkannya maksimal.”
Dr. Sutton mengatakan, kita cenderung meremehkan berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk dapat menyelesaikan sebuah tugas. Atau kita berbohong mengenai waktu, seperti ketika berkata pada teman kita bahwa kita dapat bertemu dengan mereka pada jam kosong kita, pada pukul lima tepat, namun kita malah tidak bisa meninggalkan kantor sampai pukul lima.
Dan kita sering mengatakan “kita tidak punya waktu,” padahal kita sebenarnya takut menghadapi tugas dan tidak memiliki jalan keluar untuk menyelesaikannya. Untuk memenuhi segala hal yang penting bagi Anda, Anda harus meninjau kembali hubungan Anda dengan menit-menit berharga  yang telah Anda lalui. Rahasiannya, kata Dr. Sutton, adalah dengan memilikinya.
Mulailah dengan mengatakan kebenaran. Jika Anda merasa belum tepat waktu, tampaknya Anda belum bisa jujur pada orang lain dan diri Anda sendiri tentang berapa waktu yang Anda butuhkan dan berapa waktu sebenarnya yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan tugas. “Anda mungkin tahu di dalam hati Anda, Anda tidak bisa menyelesaikan sebuah laporan untuk atasan Anda dalam satu jam, tapi Anda malah mengatakan bahwa tugas tersebut akan ada di atas meja atasan Anda tidak lama lagi. Kita terbiasa berbohong mengenai waktu dan sebenarnya itu membuat kita semakin tidak akrab berhubungan dengan waktu.”
Langkah pertama adalah dengan memberikan waktu lebih banyak daripada yang Anda perkirakan sebelumnya untuk menyelesaikan tugas tersebut. Contohnya, jika Anda pikir Anda butuh waktu satu jam untuk pulang ke rumah, maka beri diri Anda waktu satu jam dua puluh menit. Memberi Anda  sebuah “tambahan waktu” dapat membantu melatih kembali otak Anda sehingga memperkirakan waktu akan menjadi suatu hal yang alamiah.
Taati jadwal. Hal ini tampaknya terdengar sederhana, namun secara harfiah merencanakan waktu secara tepat dapat membuat Anda bisa mengendalikan waktu. Tidak masalah jika Anda membuat kalender online atau menggunakan jadwal harian kuno, tapi berlatihlah sesuai batasannya. Luangkan waktu dari pukul 8.00 sampai pukul 9.00 pagi untuk membalas email, dan berhenti tepat pada pukul 9.00 kemudian lanjutkan lakukan hal lain yang ada dalam daftar Anda.

Mulailah dengan hal kecil, seperti menjadwal kegiatan dalam selang waktu tiga jam, dua kali dalam sepekan. Untuk beberapa jam, berlatihlah melakukan hal sama persis seperti jadwal. “Merencanakan selama satu pekan dan menjalankannya sesuai jadwal akan sangat sulit, karena kita tidak melatihnya sama sekali. Sama seperti ketika Anda berlatih untuk marathon, Anda juga harus mengambil langkah kecil ketika mengatur waktu Anda sehingga Anda tidak menempatkan diri Anda dalam kegagalan,” kata Dr. Sutton.

Perkenalkan konsekuensi. Anda terus-menerus lupa untuk menjemput anak dari tempat penitipan, namun entah bagaimana Anda mampu tiba ke bandara satu jam lebih awal untuk mengejar pesawat. Kenapa? Karena ada konsekuensi tegas jika terlambat: Anda akan ketinggalan pesawat.

Pada situasi di mana hukuman keras untuk keterlambatan tidak ada, beri diri Anda ganjaran untuk menjadi tepat waktu, seperti membayar sejumlah denda setiap menit keterlambatan Anda, dan mendonasikan dana tersebut untuk amal setiap akhir bulan. “Sangat mengagumkan bagaimana Anda akan mulai tepat waktu karena sebenarnya Anda akan merasakan dampak dari tindakan Anda,” kata Dr. Sutton.

Luangkan waktu untuk selesaikan yang tertunda. Ambil contoh ketika Anda belanja berlebihan dengan kartu kredit, jadi Anda menunda membayar tagihan karena Anda tidak mau memikirkannya. Namun, Anda akhirnya akan mengkhawatirkan hal tersebut saat Anda berbelanja ataupun memasak makan malam. “Semakin lama Anda menunda melakukan sesuatu, semakin banyak energi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut,”  kata Dr. Sutton. “Itu karena otak kita hanya memiliki kapasitas terbatas pada hal yang kita fokuskan, sehingga sepanjang haru Anda akan mengkhawatirkan tagihan di kepala Anda, padahal Anda bisa menghabiskan energi tersebut untuk sesuatu yang menyenangkan seperti bermain dengan anak Anda.”

Untuk memberikan ruang kosong bagi otak sehingga Anda bisa fokus lebih baik pada tugas Anda, jadwalkanlah dua jam sepekan untuk mengerjakan tugas yang tertunda tersebut.  Saat Anda tiba-tiba teringat memiliki janji dengan dokter hewan atau menjual baju di eBay, kirim sebuah pesan teks pengingat kepada diri Anda sendiri untuk dilihat saat waktu luang tersebut. “Hal ini mengurangi tingkat stres karena memikirkan penundaan yang Anda lakukan karena Anda sudah tahu bahwa Anda bisa melakukan itu di lain waktu. Hal ini dapat membantu Anda menjadi lebih produktif dan menikmati momen tersebut,” kata Dr. Sutton.

Publikasikan. Jika Anda mengatakan pada tetangga, Anda akan datang pada pukul 9.00 dan bukan “akan datang pagi-pagi” untuk membantunya menjual barang bekasnya, kemungkinan Anda akan tepat waktu. “Orang-orang di sekitar Anda dapat menjadi pendukung paling besar bagi Anda dalam membantu Anda menguasai waktu bahkan jika mereka tidak melakukan apapun,“ ujar Dr. Sutton.

“Mengatakan pada orang lain tentang kapan atau berapa lama Anda akan melakukan sesuatu membuat Anda akan lebih menepati batas waktu tersebut karena Anda terbeban untuk bertanggungjawab atas janji tersebut.” Terkadang sedikit tekanan dari teman-teman yang dewasa sebenarnya merupakan hal yang baik.

SISTEMATIKA PROGRAM PENGAWASAN PENDAIS


SISTEMATIKA PROGRAM pengawasan MADRASAH
BY. MOH. YANI, S.Ag,MM,M.Pd.I
 (Ketua Pokjawas Pendais sd/mi Kab.Banyuwangi)

     Program pengawasan tahunan seorang pengawas satuan pendidikan seyogyanya dituangkan dalam bentuk dokumen yang lengkap. Sistematika program pengawasan tahunan dan semester dapat disusun sesuai dengan contoh sistematika sebagai berikut.
1.    Program Pengawasan Tahunan
    Program kerja pengawasan sekolah tahunan dapat disusun dalam bentuk paper (makalah) dengan sistematika penulisan dan isi pokok sebagai berikut.
Halaman Judul (Sampul)
Halaman Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
 BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
B.     Landasan (Dasar Hukum)
C.     Visi, Misi, dan Strategi Pengawasan
D.    Tujuan dan Sasaran Pengawasan
E.     Ruang Lingkup Pengawasan
BAB II IDENTIFIKASI HASIL PENGAWASAN DAN KEBIJAKAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN
A.    Deskripsi Hasil Pengawasan
B.     Masalah dalam Pengawasan
C.    Kebijakan dalam Bidang Pendidikan
BAB III DESKRIPSI PROGRAM PENGAWASAN
A.    Program Penilaian
B.     Program Pembinaan
1. Supervisi Akademik
2. Supervisi Manajerial
C. Program Pemantauan
BAB IV PENUTUP
           
Isi atau uraian sistematika di atas, adalah sebagai berikut:

     Bab I. Berisi tentang : Latar belakang, yang berisi uraian tentang: (1) kondisi pendidikan yang diungkapkan dalam indikator-indikator pencapaian mutu pendidikan di wilayah kerja Dinas Pendidikan setempat; (2) harapan tentang peningkatan mutu pendidikan yang ingin dicapai pada satu tahun berikutnya; serta (3) masalah-masalah yang mungkin timbul dalam upaya peningkatan mutu pendidikan yang dapat dipecahkan melalui kegiatan pengawasan sekolah.
    Landasan hukum, berisi uraian tentang Undang-undang, peraturan pemerintah pusat, serta peraturan pemerintah daerah yang relevan sehingga dapat dijadian acuan pelaksanaan kegiatan pengawasan sekolah.

Visi dan misi, memuat rumusan tentang: (1) visi pengawasan yang merupakan penjabaran visi Kementerian Agama setempat yang relevan dengan tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah; (2) misi pengawasan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan pengawasan; serta (3) strategi pengawasan yang akan diterapkan dalam melaksanakan kegiatan pengawasan.
     Tujuan, berisi uraian tujuan dan sasaran spesifik yang ingin dicapai melalui kegiatan pengawasan selama satu tahun. Tercapainya tujuan tersebut merupakan indikator keterlaksanaan misi pengawasan dan ketercapaian visi pengawasan.
Ruang lingkup, memuat uraian tentang lingkup kegiatan pengawasan yang dijadikan dasar dalam menyusun program kerja pengawasan selama satu tahun. Ruang lingkup pengawasan disusun dalam skala prioritas berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya.
     Deskripsi hasil pengawasan berisi uraian tentang hasil yang telah dicapai dalam kegiatan pengawasan tahun sebelumnya mencakup: (1) hasil penilaian, (2) hasil pembinaan, dan (3) hasil pemantauan terhadap setiap komponen pendidikan pada semua sekolah binaan. Deskripsi hasil pengawasan dinyatakan secara kuantitatif ataupun kualitatif sesuai dengan sasaran program.
     Permasalahan Berisi uraian tentang sejumlah masalah atau kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pengawasan sekolah tahun sebelumnya meliputi masalah dan kendala dalam melaksanakan penilaian, pembinaan, serta pemantauan. Masalah tersebut selanjutnya ditetapkan sebagai aspek-aspek yang harus dipecahkan melalui kegiatan pengawasan pada tahun berikutnya.
     Kebijakan dalam pengawasan, Berisi uraian tentang kebijakan-kebijakan di bidang pendidikan baik itu yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah yang relevan dengan kegiatan pengawasan sekolah. Uraian tersebut merupakan hasil analisis terhadap landasan (dasar hukum) serta isu-isu pendidikan yang berkembang baik di tingkat pusat ataupun di daerah.
     Bab II, berisi tentang hasil pengawasan periode sebelumnya, permasalahan yang mengemuka, serta kebijakan-kebijakan yang relevan dengan pendidikan di wilayah binaan pengawas.
       Bab III, berisi deskripsi program, yang meliputi: penilaian, pembinaan atau supervisi baik dalam bidang akademik maupun manajerial, dan program pemantauan. 


2.    Program Pengawasan Sementer

     Program pengawasan semester mencakup rincian teknis kegiatan yang akan dilakukan pengawas Pendais pada setiap RA/Madrasah binaan. Kegiatan tersebut diarahkan untuk meningkatkan kualitas input, proses, dan hasil pendidikan pada setiap sekolah binaannya dalam jangka pendek (selama satu semester). Untuk kepentingan praktis, program pengawasan semester dapat disusun dalam bentuk matrik kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pengawas pada setiap sekolah binaannya.
Substansi yang dikembangkan dalam program pengawasan semester meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
1.         Identifikasi masalah yang dihadapi oleh RA/Madrasah binaan serta upaya pemecahannya. Atas dasar masalahan tersebut, ditetapkan tujuan spesifik kegiatan pengawasan yang sejalan dengan visi dan misi sekolah binaan.
2.         Sasaran pengawasan yaitu komponen sistem pendidikan di Madrasah yang dianggap paling penting mendapatkan perhatian khusus berdasarkan hasil pengawasan pada tahun sebelumnya serta hasil indentifikasi masalah yang telah ditetapkan.
3.         Deskripsi kegiatan meliputi jenis kegiatan, metode kerja/teknik yang akan digunakan, serta langkah-langkah pelaksanaan kegiatan pengawasan.
4.         Jadwal/waktu pelaksanaan kegiatan, dapat disusun dalam format time schedule tersendiri untuk semua Madrasah binaan. 
@@@@ silahkan pengawas membuat dan melaksanakan @@@@

Kamis, 29 November 2012

INSTRUMEN MONITORING KINERJA PENGAWAS DALAM SUPERVISI PENGEMBANGAN KURIKULUM


INSTRUMEN MONITORING
KINERJA PENGAWAS DALAM SUPERVISI PENGEMBANGAN KURIKULUM
No.
Kegiatan
Checklist
Bentuk Kegiatan/ Bukti/Contoh
Ya
Tidak
1.
Menyusun Program Tahunan Pengawas



2.
Menyusun Program Semester Pengawas



3.
Menyusun Rencana Program Pengawas (RPS)



4.
Melakukan supervisi kinerja kepala madrasah



5.
Melakukan supervisi kinerja guru



6.
Melakukan supervisi dokumen kurikulum



4.
Melakukan supervisi evaluasi pembelajaran



5.
Melakukan Refleksi Program Kepengawasan bersama Pokjawas



6.
Melakukan penguatan kapasitas diri



7.
Menyusun laporan pelaksanaan program supervisi




                                                                                    Banyuwangi,...............................................

                                                                                                Ketua Pokjawas




                                                                                  (MOH. YANI, S.Ag, MM,M.Pd.I)

* Kepada semua pengawas agar menindaklanjutinya............