Minggu, 29 Juli 2012

MEMBIASAKAN BERBUAT BAIK



                       Dalam suatu hadits qudsi, Allah SWT berfirman “Jikalau seseorang hamba itu mendekat padaKu sejengkal, maka Aku mendekat padanya sehasta dan jikalau ia mendekal padaKu sehasta, maka Aku mendekat padanya sedepa. Jikalau hamba itu mendatangi Aku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan bergegas.” (HR. Bukhari)
Didalam melihat jalan hidup masyarakat di sekitar kita, bisa kita lihat bahwa beberapa orang mempunyai kecenderungan tertentu. Orang yang terbiasa berbuat maksiyat, maka dari hari kehari dia akan semakin terjerumus kedalam lembah yang hitam. Sebaliknya orang yang suka sholat berjamaah ke masjid, maka dia akan ramah ke tetangganya, rutin berinfaq dan bahagia kehidupan keluarganya.
                   Semakin seseorang memperbanyak dan membiasakan berbuat baik, maka semakin banyak terbuka pintu-pintu kebaikan yang lain. Hal ini sesuai dengan hadits qudsi diatas bahwa semakin tinggi intensitas dan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT maka semakin dekatlah kita dengan-Nya.
Salah satu kunci kesuksesan hidup kita adalah bagaimana kita membiasakan berbuat baik. Semakin kita terbiasa berbuat baik, maka semakin mudah jalan kita untuk mencapai kebahagiaan hidup. Agar manusia terbiasa beribadah, maka beberapa ibadah dilakukan berulang dalam kurun waktu tertentu seperti sholat lima kali dalam sehari, puasa sunnah dua kali seminggu dan sholat jum’at sekali sepekan.
                    Permasalahan awal yang biasanya ditemukan dalam melakukan sesuatu yaitu dalam memulainya. Memulai suatu aktifitas terkadang lebih berat dibandingkan ketika melaksanakannya. Maka ketika kita mendorong mobil yang mogok, akan diperlukan tenaga yang besar saat sebelum mobil bergerak. Setelah mobil tersesebut bergerak, diperlukan daya dorong yang kecil. Ada juga sifat kita yang menunda perbuatan baik, padahal perbuakan baik janganlah ditunda. Kalau kita ada keinginan untuk menunda, maka tundalah untuk menunda. Hal ini seperti yang disampaikan Rasulullah saw:
“Bersegeralah untuk beramal, jangan menundanya hingga datang tujuh perkara. Apakah akan terus kamu tunda untuk beramal kecuali jika sudah datang: kemiskinan yang membuatmu lupa, kekayaan yang membuatmu berbuat melebihi batas, sakit yang merusakmu, usia lanjut yang membuatmu pikun, kematian yang tiba-tiba menjemputmu, dajjal, suatu perkara gaib terburuk yang ditunggu, saat kiamat, saat bencana yang lebih dahsyat dan siksanya yang amat pedih.” (HR. Tirmidzi)
             Salah satu cara untuk mempermudah kita dalam memulai suatu amal ibadah adalah dengan mengetahui akan besarnya manfaat yang akan dirasakan. Segala hambatan atau godaan untuk tidak melaksanakan kebaikan tersebut akan bisa dilewatkan dengan keyakinan yang kuat. Oleh sebab itu, kita wajib untuk mencari ilmu tentang fadhilah (kelebihan) dari suatu amalan atau ibadah. Bahkan untuk menguatkan hati, kita juga perlu mencari ilmu secara berulang kali. Bahkan beberapa pengulangan dalam Al Quran digunakan agar manusia semakin ingat.

“Dan sesungguhnya dalam Al Quran ini Kami telah ulang-ulangi (peringatan-peringatan), agar mereka selalu ingat. Dan ulangan peringatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka lari.” (QS. Al Israa’ 41)
Jadi, mulailah perbuatan baik yang ingin anda lakukan sekarang dan jangan ditunda. Kalau belum yakin, perluas dan perdalam ilmu agar kita semakin yakin.
Wallahu a’lam bish showab.

MERENUNGKAN DIRI SEBAAGAI MANUSIA


MERENUNGKAN DIRI SEBAGAI MANUSIA

Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lainya. Tetapi kita sendiri sebagai manusia “sering kali” lupa, tidak tahu atau tidak kenal akan diri kita sendiri sebagai manusia. Potensi positif  yang ada dalam diri manusia menjadikannya sebagai hamba yang Bertaqwa, sebaliknya di sisi potensi negative mampu menjadikan manusia menjadi lebih rendah dari makhluk yang gak punya akal sekalipun.
Untuk itu marilah kita ingatkan diri kita ini sebagai manusia, Siapa diri kita ini? Dari mana asalnya? Mau kemana nantinya? Dan yang paling penting adalah bagaimana kita menempuh kehidupan didunia ini supaya selamat mengarungi hidup didunia dan akhirat nanti.
Sobat, jika kita mau kembali Kitab Al-Qur’an ternyata telah tertulis berbagai ayat yang menyatakan bagaimana manusia itu sebenarnya. Diantaranya, Manusia itu adalah  :
Pertama, Lemah
يُرِيدُ اللَّهُ أَنْ يُخَفِّفَ عَنْكُمْ وَخُلِقَ الإنْسَانُ ضَعِيفًا
Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.(QS.An-Nissa : 28)
Ketahuilah bahwa manusia sangatlah lemah, tidak bisa hidup sendiri. Saling membutuhkan dan ketergantungan dengan yang lain
Kedua, Suka Tergesa
وَيَدْعُ الإنْسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءَهُ بِالْخَيْرِ وَكَانَ الإنْسَانُ عَجُولا
Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (QS.Al-Isra’ : 11)
Ketidaksabaran manusia jelaslah terbukti, semuanya ingin terjadi instant. Ihtiar baru sepertiga ingin lekas mendapat hasil. Terkadang sesuatu hal yang menarik hati, menjadikan lupa akal sehat dan logika. Itulah Manusia.
Ketiga, Senang Membantah
خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ
Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata. (QS. An-Nahl : 4)
Keempat, Suka Berlebih-lebihan
وَإِذَا مَسَّ الإنْسَانَ الضُّرُّ دَعَانَا لِجَنْبِهِ أَوْ قَاعِدًا أَوْ قَائِمًا فَلَمَّا كَشَفْنَا عَنْهُ ضُرَّهُ مَرَّ كَأَنْ لَمْ يَدْعُنَا إِلَى ضُرٍّ مَسَّهُ كَذَلِكَ زُيِّنَ لِلْمُسْرِفِينَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Dan apabila manusia ditimpa bahaya Dia berdoa kepada Kami dalam Keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, Dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah Dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.
كَلا إِنَّ الإنْسَانَ لَيَطْغَى
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, (QS.Al-Alaq : 6)
Kelima, Lalai dan Pelupa
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. (QS.At-Takaatsur : 1)
وَإِذَا مَسَّ الإنْسَانَ ضُرٌّ دَعَا رَبَّهُ مُنِيبًا إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا خَوَّلَهُ نِعْمَةً مِنْهُ نَسِيَ مَا كَانَ يَدْعُو إِلَيْهِ مِنْ قَبْلُ وَجَعَلَ لِلَّهِ أَنْدَادًا لِيُضِلَّ عَنْ سَبِيلِهِ قُلْ تَمَتَّعْ بِكُفْرِكَ قَلِيلا إِنَّكَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, Dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya LUPALAH Dia akan kemudharatan yang pernah Dia berdoa (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan Dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: “Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu Sementara waktu; Sesungguhnya kamu Termasuk penghuni neraka”.
Keenam, Suka Berkeluh Kesah
إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, (QS. Al-Ma’arij : 20)
Ketujuh, Cenderung Kikir
قُلْ لَوْ أَنْتُمْ تَمْلِكُونَ خَزَائِنَ رَحْمَةِ رَبِّي إِذًا لأمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ الإنْفَاقِ وَكَانَ الإنْسَانُ قَتُورًا
Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya”. dan adalah manusia itu sangat kikir. (QS. Al-Isra’ : 100)
Kedelapan, Suka Mengkufuri Nikmat
وَجَعَلُوا لَهُ مِنْ عِبَادِهِ جُزْءًا إِنَّ الإنْسَانَ لَكَفُورٌ مُبِينٌ
Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya[1349]. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah). (QS. Az-Zukhruf  : 15)
إِنَّ الإنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ
Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, (QS.Al-’Aadiyaat : 6)
Kesembilan, Senang Berangan-angan
يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الأمَانِيُّ حَتَّى جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ
Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: “Bukankah Kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” mereka menjawab: “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran Kami) dan kamu ragu- ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah;dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang Amat penipu. (QS.Al-Hadid : 72)
Sepuluh, Dzalim dan Bodoh
إِنَّا عَرَضْنَا الأمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الإنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولا
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh, (QS.Al-Ahzab : 72)
Itulah sifat-sifat  yang ada dalam diri kita, harus diwaspadai. Begitu banyak sifat buruk yang melekat kepada diri manusia. Allah Maha Adil dan Tidak menyulitkan hamba-Nya, Islam adalah solusi untuk mengatur manusia agar bisa mengarungi ujian di dunia dan menggapai kebahagiaan di akherat
Alhamdulillah, mari kita syukuri nikmat iman dan Islam ini dengan cara :
  • Tetap taat kepada Allah Walaupun kondisi sesulit apapun
  • Tetap belajar terus dengan mengkaji AlQur’an dan Assunah
  • Selalu memperbaiki diri dan tidak menunda pertobatan
  • Menjaga keimanan dengan tetap dalam kebersamaan dan jamaah
Manusia memang lemah dan banyak kekurangan tetapi dengan bersatu akan menjadi kuat sehingga bisa selamat dunia dan akherat.
Dalam Shahih Bukhari dan Muslim, dari Abu Musa Al Asy’ari, dari Nabi, beliau bersabda,
الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا ثُمَّ شَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ
Seorang mukmin terhadap orang mukmin yang lain seperti satu bangunan, sebagian mereka menguatkan sebagian yang lain, dan beliau menjalin antara jari-jarinya.
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang  yang bersaudara. (QS.Ali Imran:103)
Semoga Bermanfaat.......................................by EM YANI EM EM EM P DE I..................................

Jumat, 20 Juli 2012

TARBIYAH RAMADHAN


TARBIYYAH RAMADHAN
BY. DRS. MOH. YANI, MM.M.PdI

                   Ada banyak faktor yang membuat kita harus bersyukur kepada Allah Swt. Salah Satunya adalah disampaikan-Nya usia kita pada bulan Ramadhan yang mubarak, sehingga kita bisa rasakan lagi ibadah Ramadhan yang nikmat itu. Kenikmatan ibadah Ramadhan dapat  kita rasakan salah satunya dari sisi nilai tarbiyyah (pendidikan) nya terhadap diri, keluarga dan masyarakat.
Oleh karena itu, manakala ibadah Ramadhan ini dapat kita tunaikan dengan sebaik-baiknya, maka masyarakat dan negara kita yang mayoritas penduduknya muslim ini akan sampai pada suatu keadaan yang bersih jiwanya sehingga melahirkan masyarakat dan bangsa yang bersih dari sifat dan prilaku yang buruk.
Ada banyak nilai tarbiyyah Ramadhan yang akan kita peroleh, khususnya dari ibadah puasa. Pemahaman tentang masalah ini perlu kita ingat dan segarkan kembali agar ibadah puasa Ramadhan pada tahun ini bisa kita optimalkan dalam peroleh hasil-hasilnya.

1.        Membersihkan Jiwa.

Keadaan jiwa seseorang menjadi penentu utama bagi diri dalam bersikap dan berprilaku. Sikap dan prilaku yang baik atau buruk sangat ditentukan oleh apakah jiwanya bersih atau tidak. Puasa mentarbiyyah kita untuk menjadi manusia yang memiliki jiwa yang bersih. Indikasi jiwa yang bersih adalah senang melaksanakan apa yang diperintah Allah, menjauhi apa yang dilarang-Nya serta selalu berupaya untuk menyempurnakan pengabdiannya kepada Allah Swt.
Jiwa yang bersih akan membuat seseorang, pertama, senang pada kejujuran dan puasa memang mendidik seorang muslim untuk bersikap dan berprilaku jujur, meskipun tidak ada orang lain yang mengetahui kalau dia melakukan pelanggaran. Kedua, takut kepada Allah dan selalu merasa diawasi olehnya yang membuat tumbuh dalam jiwanya rasa dekat kepada Allah Swt sehingga dia tidak mau melanggar ketentuan-ketentuan Allah Swt, meskipun pelanggaran yang dilakukannya termasuk pelanggaran yang kecil dan tidak diketahui oleh orang lain. Ketiga, orang yang mendambakan kebersihan jiwa, manakala telah diselimuti dengan dosa, maka dia ingin membersihkan dosa-dosanya itu, dan puasa merupakan salah satu upaya untuk membersihkan jiwa dari dosa-dosa. Keempat, jiwa yang bersih juga diindikasikan dalam bentuk disiplin dalam menjalan ketentuan-ketentuan Allah Swt dan puasa memang melatih kita untuk menjadi orang yang disiplin dalam menjalani kehidupan sebagaimana yang telah digariskan Allah Swt dan dicontohkan oleh Rasul-Nya. Makan, minum, melakukan hubungan seksual dan sebagainya ada ketentuan waktu yang harus ditaati oleh seorang muslim selama menunaikan ibadah puasa, ini berarti puasa harus menghasilkan jiwa disiplin dalam ketaatan kepada Allah Swt.Dan kedisiplinan merupakan sesuatu yang sangat penting dalam dunia apapun, apalagi dalam menjalani kehidupan sebagai seorang muslim.

2.   Memantapkan Keinginan Baik.
Keinginan (iradah) merupakan sesuatu yang mesti ada, tumbuh dan berkembang dalam diri seorang muslim dalam rangka melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah Swt.Puasa mendidik kita untuk menumbuhkan dan mengembangkan iradah untuk melaksanakan yang baik dan iradah untuk menjauhi segala bentuk keburukan. Pahala atau imbalan besar yang disediakan Allah Swt terhadap orang yang berpuasa dengan baik membuat tumbuh pada dirinya keinginan untuk melaksanakan segala bentuk kebaikan dan menjauhi segala bentuk keburukan. Misalnya saja di bulan Ramadhan kita dibina untuk menolong orang lain dengan cara memberi makan atau minum kepada orang yang berbuka dengan pahala yang besar, Rasulullah Saw bersabda,
"Barangsiapa memberi jamuan bukapuasa kepada orangyang berpuasa, maka ia mendapat pahala seperti pahalanya (orangyang berpuasa) itu, yaitu tidak dikurang sedikitpunpahala orangyang berpuasa itu" (HR. Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban). Dengan imbalan yang besar itu, seorang sahabat meskipun miskin masih tetap berkeinginan untuk bisa memberi makan atau minum kepada orang yang berbuka puasa, tapi dia bertanya kepada Rasul tentang apa yang bisa diberikannya karena miskinnya itu, maka Rasulpun tidak menutup kemungkinan seseorang untuk menginginkan suatu amal yang baik, maka beliaupun menyatakan: "meskipun engkau hanya bisa memberi sebiji korma atau seteguk air".

3.   Mengendalikan Nafsu Seksual.
Secara khusus, ibadah puasa juga mendidik kita untuk melakukan pengendalian terhadap nafsu seksual, tapi bukan membunuh nafsu seksual sehingga kita tidak memilikinya lagi. Nafsu seksual merupakan salah satu pintu yang digunakan oleh syaitan dalam menggoda manusia menuju jalan yang sesat. Karena itu, tidaklah aneh kalau kita menemukan begitu banyak manusia yang akhirnya jatuh ke lembah yang nista karena tidak mampu mengendalikan nafsu seksualnya. Berapa banyak orang kaya yang jatuh miskin karena masalah seksual, berapa banyak pejabat yang jatuh dari kursi kekuasaannya karena nafsu seksual dan berapa banyak terjadi kasus-kasus kerusakan akhlak lainnya karena berpangkal dari persoalan seksual.
Karena itu, tidak aneh juga kalau ada psikolog menganggap seks sebagai faktor utama penggerak aktivitas manusia, karena memang begitulah yang banyak terjadi di berbagai belahan dunia, khususnya di dunia barat. Wabah kerusakan moral dan berbagai penyakit telah bermunculan karena bermula dari ketidakmampuan manusia mengendalikan nafsu seksualnya.
Oleh karena itu, bagi seorang muslim, masalah seksual merupakan karunia Allah Swt yang pelampiasannya boleh dilakukan pada batas-batas yang telah ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya. Maka ibadah puasa melatih kita untuk mengendalikan keinginan seksual itu, jangankan kepada wanita lain atau kepada lelaki lain, kepada isteri atau suami saja harus dikendalikan dengan sebaik-baiknyapada saat sedang berpuasa, Allah berfirman yang artinya:
"Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak bisa menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar" (QS Al-Baqarah: 187).

4.  Mengokohkan Jiwa Kemasyarakatan
Sebagai manusia, kita menyadari bahwa hidup ini tidak mungkin bisa kita jalani dengan baik tanpa kebersamaan dengan manusia lainnya. Karena itu interaksi kita antara yang satu dengan yang lain merupakan suatu kebutuhan dan secara ekonomi, yang kaya harus membantu yang miskin, sementara yang miskinpun masih bisa bersyukur kepada Allah Swt karena bisa jadi masih banyak orang yang lebih miskin darinya.
Ibadah puasa mendidik kita untuk mengokohkan jiwa kemasyarakatan itu, sehingga sebagai orang yang memiliki kemampuan secara materi kita siap memberikan bantuan kepada yang tidak mampu karena kita sudah merasakan tidak enaknya lapar dan haus, padahal itu hanya berlangsung beberapa jam, sementara masih begitu banyak anggota masyarakat kita yang memerlukan bantuan, apalagi dalam krisis ekonomi di negara kita sekarang ini yang telah melahirkan penduduk miskin baru dalam jumlah yang amat banyak. Menumbuhkan jiwa kemasyarakatan itu nantinya disimbolkan dalam bentuk menunaikan zakat fitrah yang memang harus diberikan kepada mereka yang miskin.

RAMADHAN BULAN ISTIMEWA


RAMADHAN BULAN ISTIMEWA
By : Drs. Mohammad Yani,MM,M.Pd.I

Ketika ibadah Ramadhan tahun lalu kita akhiri, salah satu harapan yang merasuk kedalam jiwa kita adalah keinginan untuk bisa menjumpai dan menikmati bulan Ramadhan pada tahun berikutnya. Insya Allah, harapan itu akan terpenuhi, karenanya kita berharap semoga Allah Swt benar-benar menyampaikan usia kita pada Ramadhan tahun ini.

Kalau kita begitu berharap bisa menikmati kembali ibadah Ramadhan pada tahun ini, karena Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa. Karena itu, kehadiran Ramadhan tahun ini yang tidak akan kita sia-siakan begitu saja. Sebagai orang yang gembira atas kedatangan kembali Ramadhan dan kita bisa memasukinya, maka target yang ingin kita capai adalah mendapatkan nilai-nilai keistimewaan dari bulan Ramadhan itu sendiri sebagai titik awal untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Swt. Lalu, selain keharusan berpuasa sebulan penuh, apa saja keistimewaan bulan Ramadhan itu?.

1.   BULAN AL-QUR'AN (Syahrul Qur’an)
Ramadhan seringkali disebut dengan Syahrul Qur'an (Bulan Al-Qur'an), karena awal diturunkannya Al-Qur'an adalah pada bulan Ramadhan. Dengan berpedoman pada Al-Qur'an, niscaya perjalanan hidup manusia menjadi terarah dan memberi kebahagiaan, kedamaian, ketentraman dan kemakmuran serta keadilan. Banyak dari kita, kaum muslimin yang sudah jauh dari Al-Qur'an, mulai dari jauh dalam bentuk tidak bisa membacanya, bisa membaca tapi tidak rajin membacanya, rajin membaca tapi tidak memahaminya, memahami tapi tidak mengamalkannya atau sudah mengamalkannya tapi baru untuk dirinya sendiri, belum merangsang atau mengajak orang lain untuk mengamalkannya.
Oleh karena itu, sebagai bulan Al-Qur'an, Ramadhan mengingatkan dan mengetuk hati kita untuk memperkokoh komitmen kepadanya. Bila Ramadhan yang segera kita masuki telah berakhir dan komitmen kita kepada Al-Qur'an semakin kuat, hal itu merupakan indikasi dari keberhasilan ibadah Ramadhan kita, sehingga dalam menjalani kehidupan ini, kita selalu berpedoman kepada Al-Qur'an, karena Al-Qur'an memang berfungsi sebagai petunjuk dan dalam menilai sesuatu, kitapun menggunakan Al-Qur'an sebagai tolok ukur, karena Al-Qur'an memang berfungsi untuk membedakan antara yang haq (benar) dengan yang bathil (salah), Allah berfirman yang artinya: Bulan Ramadhan adalah bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil). (QS 2:185).

2.  PINTU SYURGA DIBUKA, NERAKA DITUTUP.
Setiap muslim pasti ingin sekali bisa masuk syurga dengan segala kenikmatannya dan terhindar dari neraka dengan segala kesengsaraan dan penderitaannya. Ramadhan adalah bulan yang amat memberi peluang kepada kita untuk meraih syurga dan menghindar dari neraka. Namun ini sifatnya tidak otomatis bersamaan dengan datangnya Ramadhan, tapi itu bisa kita raih manakala Ramadhan ini kita penuhi dengan segala bentuk kebajikan, sekecil apapun kebajikan yang kita lakukan itu.
Ramadhan yang merangsang kita untuk melaksanakan segala aktivitas kebajikan akan menghantarkan kita ke pintu syurga yang seluas-luasnya, bahkan bagi orang yang berpuasa, Rasulullah Saw sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim menyatakan ada pintu khusus untuk masuk syurga itu yang dinamakan dengan Ar Royyan. Sementara dengan ibadah Ramadhan yang sebaik-baiknya, seorang muslim semakin kecil peluangnya akan kemungkinan masuk ke dalam neraka. Itulah salah satu maksud pintu syurga dibuka lebar dan pintu neraka ditutup rapat dengan sebab puasa Ramadhan sebagaimana hadits Nabi Saw:
"Jika tiba bulan Ramadhan, maka dibukapintu-pintu syurga dan ditutup pintu-pintu neraka dan dibelenggu semua syaitan (HR. Bukhari dan Muslim)".

3.    MEMBELENGGU SYAITAN
Hadits di atas juga menyebutkan dibelenggunya syaitan-syaitan ketika Ramadhan tiba, hal ini karena dengan telaksananya ibadah Ramadhan dengan sebaik-baiknya, syaitan merasa amat sangat sulit mencapai keberhasilan dalam menggoda manusia, sehingga selama Ramadhan itu, syaitan betul-betul merasa terbelenggu atau sangat terbatasi keleluasaannya dalam menggoda manusia.
Dengan demikian, sebagai muslim, kita harus aktif dalam membelenggu syaitan melakukan aktivitasnya menyesatkan manusia, dan bulan Ramadhan adalah kesempatan yang amat baik untuk melatih kekuatan rohani kita untuk bisa membatasi ruang gerak syaitan dalam diri kita masing-masing.

4.    AMPUNAN DOSA.
Ibadah Ramadhan yang dikerjakan dengan sebaik-baiknya juga akan memberi keuntungan atau keistimewaan bagi kita dengan diampuninya dosa-dosa kita dimasa lalu oleh Allah Swt. Ini merupakan peluang yang sangat besar yang diberikan Allah dan kita tidak boleh mensia-siakan kesempatan ini. Kenapa demikian?. Karena sudah begitu banyak dosa yang kita lakukan, dosa anak kepada orang tua, dosa orang tua kepada anak, dosa isteri kepada suami, dosa suami kepada isteri, dosa pemimpin pada rakyat, dosa rakyat pada pemimpin, dosa murid kepada guru, dosa guru kepada murid dan begitulah seterusnya. Rasulullah Saw bersabda:
"Barangsiapayang berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ridha Allah, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu"(HR Bukhari).
Kalau peluang yang begitu besar ini kita abaikan, peluang mana lagi yang ingin kita ambil. Memang tahun depan, Ramadhan akan kembali tiba kalau kiamat belum terjadi, tapi yang jadi masalah adalah usia kita yang belum tentu sampai, sebagaimana banyak orang diantara keluarga, teman, jamaah dan masyarakat kita yang sudah tidak bisa berjumpa lagi dengan bulan Ramadhan tahun ini karena mereka telah meninggal dunia..

5.    MEMPERKUAT BENTENG PERTAHANAN.
Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Ibnu Majah, Rasulullah Saw menyatakan: ash shiyamu junnatun (puasa itu adalah benteng). Dalam suatu peperangan, diperlukan benteng untuk memantapkan pertahanan. Dalam kehidupan seorang muslim, terjadi kecamuk perang dalam jiwanya antara yang haq dan yang bathil. Untuk bisa memenangkan peperangan itu, seorang muslim harus memiliki benteng pertahanan yang kuat sehingga bisa menghalau segala godaan syaitan.
Puasa sebagai upaya memperkuat benteng pertahanan rohani merupakan sesuatu yang amat penting. Tersebarluasnya kemaksiatan dan kemunkaran, sulitnya memperkokoh persatuan Islam dan umat Islam pada hakikatnya adalah karena lemahnya kekuatan rohani yang membuat syaitan menjadi begitu berkuasa atas diri kita. Karena itu, dalam kondisi kehidupan masyarakat kita yang masih amat jauh dari nilai-nilai Islam, peran puasa Ramadhan menjadi sesuatu yang amat mendasar dalam membentengi jiwa umat dalam menghadapi godaan-godaan syaitan yang tiada henti.
6.  PAHALA BESAR
Keistimewaan penting dari bulan Ramadhan adalah diberikannya pahala yang begitu besar kepada siapa saja yang melakukan kebajikan atau amal yang shaleh. Hal ini akan membuat kita semakin terlatih atau terbiasa untuk melakukan amal-amal yang shaleh. Sebagai sebuah contoh, untuk orang yang memberi makan atau minum kepada orang yang berbuka puasa, maka Allah Swt akan memberikan pahala puasa orang yang diberi makan atau minum itu tanpa mengurangi pahala orang tersebut.
Ibadah Ramadhan memang memberikan janji perolehan pahala yang besar. Dengan pahala yang besar itu kita terangsang untuk beramal shaleh yang sebanyak-banyaknya, lalu kita menjadi terbiasa melakukannya.

 Akhirnya menjadi jelas bagi kita bahwa, begitu banyak keistimewaan bulan Ramadhan yang membuat kita tidak       boleh mengabaikannya begitu saja. Karena itu, kehadiran Ramadhan pada tahun ini akan kita optimalkan sebagai momentum untuk meningkatkan proses tarbiyyah (pendidikan) bagi diri, keluarga dan masyarakat kita kearah terwujudnya pribadi, keluarga dan masyarakat yang selalu berada dalam ketaqwaan kepada Allah Swt.

Jumat, 13 Juli 2012

TUPOKSI GURU


TUGAS POKOK DAN FUNGSI
(TUPOKSI)
KEPALA SEKOLAH

1.    Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator)
a. Membimbing guru dalam hal menyusun dan melaksanakan program pengajaran, mengevaluasi hasil belajar dan melaksanakan program pengajaran dan remedial.
b. Membimbing karyawan dalam hal menyusun program kerja dan melaksanakan tugas sehari-hari.
c.  Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler, OSIS dan mengikuti lomba diluar sekolah.
d. Mengembangkan staf melalui pendidikan/latihan, melalui pertemuan, seminar   dan diskusi, menyediakan bahan bacaan, memperhatikan kenaikan pangkat,  mengusulkan kenaikan jabatan melalui seleksi calon Kepala Sekolah.
e. Mengikuti perkembangan iptek melalui pendidikan/latihan, pertemuan,  seminar, diskusi dan bahan-bahan.

2.    Kepala Sekolah sebagai Manajer (Manager)
a. Mengelola administrasi kegiatan belajar dan bimbingan  konseling dengan memiliki data lengkap administrasi kegiatan belajar mengajar dan kelengkapan administrasi bimbingan konseling.
b. Mengelola administrasi kesiswaan dengan memiliki data administrasi kesiswaan dan kegiatan ekstra kurikuler secara lengkap.
c.  Mengelola administrasi ketenagaan dengan memiliki data administrasi tenaga   guru dan Tata Usaha.
d. Mengelola administrasi keuangan Rutin, BOS, dan Komite.
e. Mengelola administrasi sarana/prasarana baik administrasi gedung/ruang,   mebelair,  alat laboratorium, perpustakaan.

3.    Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi (Administrator)
a. Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
b. Menyusun organisasi ketenagaan disekolah baik Wakasek, Pembantu Kepala Sekolah, Walikelas, Kasubag Tata Usaha, Bendahara, dan Personalia  Pendukung  misalnya   pembina   perpustakaan,   pramuka,  OSIS,   Olah   raga.  Personalia kegiatan temporer, seperti Panitia Ujian, panitia peringatan hari besar nasional atau keagamaan dan sebagainya.
c.  Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara memberikan arahan dan   mengkoordinasikan pelaksanaan tugas.
d. Mengoptimalkan sumberdaya manusia secara optimal, memanfaatkan  sarana / prasarana  secara optimal dan merawat sarana prasarana milik sekolah.

4.    Kepala Sekolah sebagai Penyelia (Supervisor)
a. Menyusun program supervisi kelas, pengawasan dan evaluasi pembelajaran.
b. Melaksanakan program supervisi.
c.  Memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru/karyawan dan untuk pengembangan sekolah.

5.    Kepala Sekolah sebagai Pemimpin (Leader)
a. Memiliki kepribadian yang kuat, jujur, percaya diri, bertanggungjawab, berani mengambil resiko dan berjiwa besar.
b. Memahami kondisi guru, karyawan dan anak didik.
c.  Memiliki visi dan memahami misi sekolah yang diemban.
d. Mampu mengambil keputusan baik urusan intern maupun ekstern.
e. Mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tertulis.

6.    Kepala Sekolah sebagai Pembaharu (Inovator)
a. Mampu mencari, menemukan dan mengadopsi gagasan baru dari pihak lain.
b. Mampu melakukan pembaharuan di bagian kegiatan belajar  mengajar  dan bimbingan konseling, pengadaan dan pembinaan tenaga guru dan karyawan,   kegiatan ekstra kurikuler dan mampu melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya manusia di Komite dan masyarakat.

7.    Kepala Sekolah sebagai Pendorong  (Motivator)
a. Mampu mengatur lingkungan kerja.
b. Mampu mengatur pelaksanaan suasana kerja yang memadai.
c.  Mampu menerapkan prinsip memberi penghargaan maupun sanksi hukuman yang sesuai dengan aturan yang berlaku.


TUGAS POKOK DAN FUNGSI
(TUPOKSI)
WAKIL KEPALA SEKOLAH

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:
1.    Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan program pelaksanaan
2.    Pengorganisasian
3.    Pengarahan
4.    Ketenagaan
5.    Pengkoordinasian
6.    Pengawasan
7.    Penilaian
8.    Identifikasi dan pengumpulan data
9.    Mewakili   Kepala   Sekolah   untuk  menghadiri   rapat   khususnya   yang   berkaitan   dengan  masalah pendidikan
10. Membuat laporan secara berkala

TUGAS POKOK DAN FUNGSI
(TUPOKSI)
URUSAN KURIKULUM
Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:
1.    Menyusun program pengajaran
2.    Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan
3.    Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran
4.    Menyusun jadwal evaluasi belajar dan pelaksanaan ujian akhir
5.    Menerapkan kriteria persyaratan kenaikan kelas dan ketamatan
6.    Mengatur jadwal penerimaan rapor dan STTB
7.    Mengkoordinasikan, menyusun dan mengarahkan penyusunan kelengkapan mengajar
8.    Mengatur pelaksaan program perbaikan dan pengayaan
9.    Mengatur pengembangan MGMP/MGBP dan koordinator mata pelajaran
10. Melakukan supervisi administrasi akademis
11. Melakukan pengarsipan program kurikulum
12. Penyusunan laporan secara berkala 

TUGAS POKOK DAN FUNGSI
(TUPOKSI)
URUSAN KESISWAAN

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:
1.    Menyusun program pembinaan kesiswaan (OSIS),  meliputi:  Kepramukaan,  PMR,  KIR,  UKS,  PKS, Paskibraka, pesantren kilat
2.    Melaksanakan bimbingan,  pengarahan dan pengendalian kegiatan kesiswaan/OSIS dalam  rangka
3.    menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus OSIS
4.    Membina pengurus OSIS dalam berorganisasi
5.    Menyusun jadwal dan pembinaan serta secara berkala dan insidental
6.    Membina dan melaksanakan koordinasi 9 K
7.    Melaksanakan pemilihan calon siswa berprestasi dan penerima bea siswa
8.    Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili sekolah dalam kegiatan di luar sekolah
9.    Mengatur mutasi siswa
10. Menyusun dan membuat kepanitiaan Penerimaan Siswa Baru dan pelaksanaan MOS
11. Menyusun dan membuat jadwal kegiatan akhir tahun sekolah
12. Menyelenggarakan cerdas cermat dan olah raga prestasi
13. Membuat laporan kegiatan kesiswaan secara berkala


TUGAS POKOK DAN FUNGSI
(TUPOKSI)
URUSAN SARANA PRASARANA

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:
1.    Menyusun program pengadaan sarana dan prasarana
2.    Mengkoordinasikan penggunaan sarana prasarana
3.    Pengelolaan pembiayaan alat-alat pengajaran
4.    Mengelola perawatan dan perbaikan sarana prasarana
5.    Bertanggung jawab terhadap kelengkapan data sekolah secara keseluruhan
6.    Melaksanakan pembukuan sarana dan prasarana secara rutin
7.    Menyusun laporan secara berkala


TUGAS POKOK DAN FUNGSI
(TUPOKSI)
URUSAN HUMAS

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:
1.    Mengatur dan menyelenggarakan hubungan sekolah dengan dewan sekolah
2.    Membina hubungan antara sekolah dengan wali murid
3.    Membina pengembangan antar sekolah dengan lembaga pemerintah, dunia usaha, dan lembaga sosial lainnya
4.    Membuat dan menyusun program semua kebutuhan sekolah
5.    Koordinasi dengan semua staf untuk kelancaran kegiatan sekolah
6.    Menciptakan hubungan yang kondusif diantara warga sekolah
7.    Melakukan koordinasi dengan semua staf dan bertanggung jawab untuk mewujudkan 9 K
8.    8. Menyusun   program  kegiatan   bakti   sosial,   karya  wisata,   dan   pameran   hasil   pendidikan   (gebyar pendidikan)
9.    Mewakili Kepala Sekolah apabila berhalangan untuk mnghadiri rapat masalah-masalah yang bersifat umum
10. Menyusun laporan secara berkala


TUGAS POKOK DAN FUNGSI
(TUPOKSI)
KASUBAG TATA USAHA
Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam kegiatan:
1.    Penyusunan program kerja tata usaha sekolah
2.    Pengelolaan dan pengarsipan surat-surat masuk dan keluar
3.    Pengurusan dan pelaksanaan administrasi sekolah
4.    Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah
5.    Penyusunan administrasi sekolah meliputi kurikulum, kesiswaan dan ketenagaan
6.    Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah secara keseluruhan
7.    Penyusunan tugas staf Tata Usaha dan tenaga teknis lainnya
8.    Mengkoordinasikan dan melaksanakan 9 K
9.    Penyusunan  laporan pelaksanaan secara berkala


TUGAS POKOK DAN FUNGSI
(TUPOKSI)
WALI KELAS

Membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam:
1.     Pengelolaan Kelas:
a.     Tugas Pokok meliputi:
·         Mewakili orang tua dan kepala sekolah dalam lingkungan pendidikan
·         Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
·         Membantu pengembangan keterampilan dan kecerdasan anak didik
·         Membina karakter, budi pekerti dan kepribadian anak didik
b.    Keadaan Anak Didik
·         Mengetahui jumlah (Putra dan Putri) dan nama-nama anak didik
·         Mengetahui identitas lain dari anak didik
·         Mengetahui kehadiran anak didik setiap hari
·         Mengetahui masalah-masalah  yang dihadapi  anak didik
c.     Melakukan Penilaian
·         Tingkah laku anak didik sehari-hari di sekolah
·         Kerajinan, Kelakuan, dan Kedisiplinan anak
d.    Mengambil Tindakan Bila Dianggap Perlu
·         Pemberitahuan , pembinaan, dan pengarahan
·         Peringatan secara lesan dan tertulis
·         Peringatan khusus yang terkait dengan BP/Kepala Sekolah
e.     Langkah Tindak Lanjut
·         Memperhatikan buku nilai rapor anak didik
·         Memperhatikan keberhasilan/kenaikan anak didik
·         Memperhatikan dan membina suasana kekeluargaan

2.     Penyelenggaraan Administrasi Kelas, meliputi:
a.     Denah tempat duduk anak didik
b.    Papan absensi anak didik
c.     Daftar Pelajaran dan Daftar Piket
d.    Buku Presensi
e.     Buku Jurnal kelas
f.     Tata tertib kelas
3.     Penyusunan dan pembuatan statistik bulanan anak didik
4.     Pembuatan catatan khusus tentang anak didik
5.     Pencatatan mutasi anak didik
6.     Pengisian dan pembagian buku laporan penilaian hasil belajar



TUGAS POKOK DAN FUNGSI
(TUPOKSI)
GURU PEMBIMBING (BK)

Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan:
1.    Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling
2.    Koordinasi  dengan wali  kelas dalam  rangka mengatasi  masalah-masalah yang dihadapi  anak didik tentang kesulitan belajar
3.    Membgerikan layanan dan bimbingan kepada anak didik agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar
4.    Memberikan saran dan pertimbangan kepada anak didik dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai
5.    Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling
6.    Menyusun statistic hasil penilaian bimbingan dan konseling
7.    Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar
8.    Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling
9.    Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan koseling


TUGAS POKOK DAN FUNGSI
(TUPOKSI)
PUSTAKAWAN SEKOLAH

Membantu Kepala sekolah dalam kegiatan:
1.    Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika
2.    Pelayanan perpustakaan
3.    Perencanaan pengembangan perpustakaan
4.    Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku/bahan pustaka/media elektronika
5.    Inventarisasi dan pengadministrasian
6.    Penyimpanan buku/bahan pustaka, dan media elektronika
7.    Menyusun tata tertib perpustakaan
8.    Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala


TUGAS POKOK DAN FUNGSI
(TUPOKSI)
LABORAN
Membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan:
1.    Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium
2.    Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium
3.    Mengatur penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikan alat-alat laboratorium
4.    Membuat dan menyusun daftar alat-alat laboratorium
5.    Inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat laboratorium
6.    Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium secara berkala


TUGAS POKOK DAN FUNGSI
(TUPOKSI)
G U R U

Bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dalam melaksanakan KBM, meliputi:
1.    Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
2.    Melaksanakan kegiatan pembelajaran
3.    Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan, dan ujian.
4.    Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
5.    Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
6.    Mengisi daftar nilai anak didik
7.    Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada guru lain dalam proses pembelajaran
8.    Membuat alat pelajaran/alat peraga
9.    Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
10. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
11. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
12. Mengadakan pengembangan program pembelajaran
13. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
14. Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
15. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
16. Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkat


TUGAS POKOK DAN FUNGSI
(TUPOKSI)
GURU PIKET
1.    Meningkatkan pelaksanaan 9 K  (keamanan,  kebersihan,  ketertiban,  keindahan,  kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan keterbukaan)
2.    Mengadakan pendataan dan mengisi buku piket
3.    Menertibkan kelas-kelas yang kosong dengan jalan menginval
4.    Pada jam  ke 2 harus berusaha menghubungi orang tua siswa yang tidakmasuk   tanpa keterangan melalui telepon, atau mengunjungi ke rumah bagi yang tidak memiliki telepon
5.    Mencatat beberapa kejadian: 
a.    guru dan siswa yang terlambat, 
b.    guru dan siswa yang pulang sebelum waktunya,
c.    kelas yang pulang / dipulangkan sebelum waktunya,
d.    kejadian-kejadian penting lainnya
6.    Mengawasi siswa sewaktu berada diluar kelas karena istirahat, dan keliling kelas   sambil mengingatkan siswa untuk beristirahat bagi siswa yang masih berada di dalam kelas
7.    Petugas piket harus hadir paling sedikit 5 menit sebelum bel masuk.
8.    Melaporkan kasus-kasus yang bersifat khusus kepada wali kelas atau guru pembimbing
9.    Mengawasi berlakunya tata tertib sekolah


KODE ETIK PENDIDIK
1.    Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.    Setia kepada Pancasila, UUD 1945, dan negara
3.    Menjunjung tinggi harkat dan martabat peserta didik
4.    Berbakti kepada peserta didik dalam membantu mereka mengembangkan diri
5.    Bersikap ilmiah dan menjunjung tinggi pengetahuan, ilmu, teknologi, dan seni sebagai wahana dalam pengembangan peserta didik
6.    Lebih mengutamakan tugas pokok dan atau tugas negara lainnya daripada tugas sampingan
7.    Bertanggung jawab, jujur, berprestasi, dan akuntabel dalam bekerja
8.    Dalam bekerja berpegang teguh kepada kebudayaan nasional dan ilmu pendidikan
9.    Menjadi teladan dalam berperilaku
10. Berprakarsa
11. Memiliki sifat kepemimpinan
12. Menciptakan suasana belajar atau studi yang kondusif
13. Memelihara keharmonisan pergaulan dan komunikasi serta bekerja sama dengan baik dalam pendidikan
14. Mengadakan kerja sama dengan orang tua siswa dan tokoh- tokoh masyarakat
15. Taat kepada peraturan perundang-undangan dan kedinasan
16. Mengembangkan profesi secara kontinu
17. Secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi


TATA TERTIB
GURU DAN KARYAWAN
1.    Hari Dinas selama 6 hari kerja
2.    Mempersiapkan sarana dan kelengkapan proses pembelajaran
3.    Mengisi daftar hadir saat datang dan pulang
4.    Mengisi jurnal kegiatan pembelajaran sehari-hari
5.    Mengumpulkan jurnal kegiatan pada akhir semester
6.    Melaksanakan tugas piket sesuai jadwal yang telah disepakati
7.    Melaksanakan tugas sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya
8.    Memahami dan mengamalkan Wawasan Wiyata Mandala
9.    Apabila berhalangan hadir dalam dinas, harus:
·         Ada pemberitahuan (surat / kurir / telepon / SMS)
·         Substansi izin harus jelas dan sesuai ketentuan kedinasan
·         Ada surat dokter (apabila sakit lebih dari 3 hari)
·         Memberikan/mengirimkan tugas untuk siswa melalui guru piket
10. Memakai seragam dengan atribut lengkap:
  • Hari Senin memakai PSH abu-abu (Guru) dan PDH Hansip (Karyawan)
  • Hari Selasa – Rabu memakai PSH warna bebas (Guru) dan PDH Coklat (Karyawan)
  • Hari Kamis memakai batik
  • Hari Jum’at – Sabtu memakai pakaian bebas rapi
  • Setiap tanggal 17 Agustus memakai pakaian KORPRI
11. Mengikuti upacara bendera setiap hari Senin/hari besar nasional
12. Melaksanakan tugas menjadi pembina upacara sesuai dengan jadwal

Catatan:
Hal-hal yang belum tercantum  dalam ketentuan ini akan diatur kemudia