RAMADHAN BULAN ISTIMEWA
By : Drs. Mohammad Yani,MM,M.Pd.I
”Ketika ibadah Ramadhan tahun lalu kita akhiri, salah satu
harapan yang merasuk kedalam jiwa kita adalah keinginan untuk bisa menjumpai
dan menikmati bulan Ramadhan pada tahun berikutnya. Insya Allah, harapan itu
akan terpenuhi, karenanya kita berharap semoga Allah Swt benar-benar
menyampaikan usia kita pada Ramadhan tahun ini”.
Kalau kita begitu berharap bisa menikmati kembali ibadah Ramadhan pada
tahun ini, karena Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa. Karena itu,
kehadiran Ramadhan tahun ini yang tidak akan kita sia-siakan begitu saja.
Sebagai orang yang gembira atas kedatangan kembali Ramadhan dan kita bisa
memasukinya, maka target yang ingin kita capai adalah mendapatkan nilai-nilai
keistimewaan dari bulan Ramadhan itu sendiri sebagai titik awal untuk
meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Swt. Lalu, selain keharusan berpuasa
sebulan penuh, apa saja keistimewaan bulan Ramadhan itu?.
1. BULAN AL-QUR'AN (Syahrul Qur’an)
Ramadhan seringkali disebut
dengan Syahrul Qur'an (Bulan Al-Qur'an), karena awal diturunkannya
Al-Qur'an adalah pada bulan Ramadhan. Dengan berpedoman pada Al-Qur'an, niscaya
perjalanan hidup manusia menjadi terarah dan memberi kebahagiaan, kedamaian,
ketentraman dan kemakmuran serta keadilan. Banyak dari kita, kaum muslimin yang
sudah jauh dari Al-Qur'an, mulai dari jauh dalam bentuk tidak bisa membacanya,
bisa membaca tapi tidak rajin membacanya, rajin membaca tapi tidak memahaminya,
memahami tapi tidak mengamalkannya atau sudah mengamalkannya tapi baru untuk
dirinya sendiri, belum merangsang atau mengajak orang lain untuk
mengamalkannya.
Oleh
karena itu, sebagai bulan Al-Qur'an, Ramadhan mengingatkan dan mengetuk hati
kita untuk memperkokoh komitmen kepadanya. Bila Ramadhan yang segera kita
masuki telah berakhir dan komitmen kita kepada Al-Qur'an semakin kuat, hal itu
merupakan indikasi dari keberhasilan ibadah Ramadhan kita, sehingga dalam
menjalani kehidupan ini, kita selalu berpedoman kepada Al-Qur'an, karena
Al-Qur'an memang berfungsi sebagai petunjuk dan dalam menilai sesuatu, kitapun
menggunakan Al-Qur'an sebagai tolok ukur, karena Al-Qur'an memang berfungsi
untuk membedakan antara yang haq (benar) dengan yang bathil (salah), Allah
berfirman yang artinya: Bulan Ramadhan adalah bulan yang
didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan
yang bathil). (QS 2:185).
2. PINTU SYURGA
DIBUKA, NERAKA DITUTUP.
Setiap
muslim pasti ingin sekali bisa masuk syurga dengan segala kenikmatannya dan
terhindar dari neraka dengan segala kesengsaraan dan penderitaannya. Ramadhan
adalah bulan yang amat memberi peluang kepada kita untuk meraih syurga dan
menghindar dari neraka. Namun ini sifatnya tidak otomatis bersamaan dengan
datangnya Ramadhan, tapi itu bisa kita raih manakala Ramadhan ini kita penuhi
dengan segala bentuk kebajikan, sekecil apapun kebajikan yang kita lakukan itu.
Ramadhan yang merangsang kita untuk melaksanakan segala
aktivitas kebajikan akan menghantarkan kita ke pintu syurga yang
seluas-luasnya, bahkan bagi orang yang berpuasa, Rasulullah Saw sebagaimana
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim menyatakan ada pintu khusus untuk masuk
syurga itu yang dinamakan dengan Ar Royyan. Sementara
dengan ibadah Ramadhan yang sebaik-baiknya, seorang muslim semakin kecil
peluangnya akan kemungkinan masuk ke dalam neraka. Itulah salah satu maksud
pintu syurga dibuka lebar dan pintu neraka ditutup rapat dengan sebab puasa
Ramadhan sebagaimana hadits Nabi Saw:
"Jika
tiba bulan Ramadhan, maka dibukapintu-pintu syurga dan ditutup pintu-pintu
neraka dan dibelenggu semua syaitan (HR. Bukhari dan Muslim)".
3. MEMBELENGGU
SYAITAN
Hadits di atas juga menyebutkan dibelenggunya
syaitan-syaitan ketika Ramadhan tiba, hal ini karena dengan telaksananya ibadah
Ramadhan dengan sebaik-baiknya, syaitan merasa amat sangat sulit mencapai
keberhasilan dalam menggoda manusia, sehingga selama Ramadhan itu, syaitan
betul-betul merasa terbelenggu atau sangat terbatasi keleluasaannya dalam
menggoda manusia.
Dengan demikian, sebagai muslim, kita harus aktif dalam
membelenggu syaitan melakukan aktivitasnya menyesatkan manusia, dan bulan
Ramadhan adalah kesempatan yang amat baik untuk melatih kekuatan rohani kita
untuk bisa membatasi ruang gerak syaitan dalam diri kita masing-masing.
4. AMPUNAN
DOSA.
Ibadah
Ramadhan yang dikerjakan dengan sebaik-baiknya juga akan memberi keuntungan
atau keistimewaan bagi kita dengan diampuninya dosa-dosa kita dimasa lalu oleh
Allah Swt. Ini merupakan peluang yang sangat besar yang diberikan Allah dan
kita tidak boleh mensia-siakan kesempatan ini. Kenapa demikian?. Karena sudah
begitu banyak dosa yang kita lakukan, dosa anak kepada orang tua, dosa orang
tua kepada anak, dosa isteri kepada suami, dosa suami kepada isteri, dosa
pemimpin pada rakyat, dosa rakyat pada pemimpin, dosa murid kepada guru, dosa
guru kepada murid dan begitulah seterusnya. Rasulullah Saw bersabda:
"Barangsiapayang berpuasa
pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap ridha Allah, akan diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu"(HR Bukhari).
Kalau
peluang yang begitu besar ini kita abaikan, peluang mana lagi yang ingin kita
ambil. Memang tahun depan, Ramadhan akan kembali tiba kalau kiamat belum
terjadi, tapi yang jadi masalah adalah usia kita yang belum tentu sampai,
sebagaimana banyak orang diantara keluarga, teman, jamaah dan masyarakat kita
yang sudah tidak bisa berjumpa lagi dengan bulan Ramadhan tahun ini karena
mereka telah meninggal dunia..
5. MEMPERKUAT
BENTENG PERTAHANAN.
Dalam
salah satu hadits yang diriwayatkan Ahmad dan Ibnu Majah, Rasulullah Saw
menyatakan: ash shiyamu junnatun (puasa
itu adalah benteng). Dalam suatu peperangan, diperlukan benteng untuk
memantapkan pertahanan. Dalam kehidupan seorang muslim, terjadi kecamuk perang
dalam jiwanya antara yang haq dan yang bathil. Untuk bisa memenangkan
peperangan itu, seorang muslim harus memiliki benteng pertahanan yang kuat
sehingga bisa menghalau segala godaan syaitan.
Puasa
sebagai upaya memperkuat benteng pertahanan rohani merupakan sesuatu yang amat
penting. Tersebarluasnya kemaksiatan dan kemunkaran, sulitnya memperkokoh
persatuan Islam dan umat Islam pada hakikatnya adalah karena lemahnya kekuatan
rohani yang membuat syaitan menjadi begitu berkuasa atas diri kita. Karena itu,
dalam kondisi kehidupan masyarakat kita yang masih amat jauh dari nilai-nilai
Islam, peran puasa Ramadhan menjadi sesuatu yang amat mendasar dalam
membentengi jiwa umat dalam menghadapi godaan-godaan syaitan yang tiada henti.
6. PAHALA BESAR
Keistimewaan penting dari bulan Ramadhan adalah
diberikannya pahala yang begitu besar kepada siapa saja yang melakukan
kebajikan atau amal yang shaleh. Hal ini akan membuat kita semakin terlatih
atau terbiasa untuk melakukan amal-amal yang shaleh. Sebagai sebuah contoh,
untuk orang yang memberi makan atau minum kepada orang yang berbuka puasa, maka
Allah Swt akan memberikan pahala puasa orang yang diberi makan atau minum itu tanpa
mengurangi pahala orang tersebut.
Ibadah Ramadhan memang memberikan janji perolehan pahala
yang besar. Dengan pahala yang besar itu kita terangsang untuk beramal shaleh
yang sebanyak-banyaknya, lalu kita menjadi terbiasa melakukannya.
Akhirnya
menjadi jelas bagi kita bahwa, begitu banyak keistimewaan bulan Ramadhan yang
membuat kita tidak boleh mengabaikannya begitu saja. Karena itu, kehadiran
Ramadhan pada tahun ini akan kita optimalkan sebagai momentum untuk
meningkatkan proses tarbiyyah (pendidikan)
bagi diri, keluarga dan masyarakat kita kearah terwujudnya pribadi, keluarga
dan masyarakat yang selalu berada dalam ketaqwaan kepada Allah Swt.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar