Oleh. MOH. YANI,
S.Ag, MM,M.Pd.I
|
A. Putra Nabi
1. Abdullah bin Muhammad
Putra beliau dari Khadijah, meninggal ketika masih kecil.
2. Ibrahim bin Muhammad (wafat 10 H)
Putra Nabi dari Mariah Qibtiah. Dia hanya hidup selama 18 bulan. Nabi menyaksikan ketika dia menghembuskan nafas yang terakhir sambil meneteskan air mata, beliau berkata “mata boleh meneteskan air, hati boleh bersedih, tapi kita tidak boleh mengucapkan kalimat yang tidak diridai Allah”.
3. Qasim bin Muhammad
Putra beliau dari Khadijah yang meninggal ketika masih kecil.
B. Putri Nabi
1. Fatimah binti Muhammad (wafat 11 H)
Putri bungsu Rasulullah SAW dari Khadijah yang paling disayangi oleh Rasulullah SAW. Dia tergolong wanita Quraisy yang genius dan pintar bicara. Dia menikah dengan Ali bin Abu Thalib. Dari perkawinan ini lahirlah Hasan, Husain, Ummi Kultsum dan Zainab. Dia meninggal 6 bulan setelah wafatnya Rasulullah. Dan dari Fatimah Az-Zahro¡¦ini lahirlah dzuriyah Rasul sampai sekarang, yang di masyarakat lazim dijuluki Sayid, Habib ataupun Syarief.
2. Ruqaiah binti Muhammad (wafat 2 H)
Putri Rasulullah SAW. dari Khadijah yang dipersunting oleh Utbah bin Abu Lahab sewaktu Jahiliah. Setelah munculnya Islam dan turunnya ayat yang berarti “Celakalah kedua tangan Abu Lahab dan dia juga akan celaka” (S. Al-Masad ayat 1)dia langsung dicerai oleh suaminya atas perintah Abu Lahab. Dia memeluk Islam bersama ibunya. Kemudian dia dinikahi oleh Usman bin Affan dan ikut bersama suaminya hijrah ke Abessina (habasyah ), kemudian mereka kembali dan menetap di Madinah seterusnya meninggal di kota itu pula.
3. Ummi Kultsum binti Muhammad (wafat 9 H/639 M)
Putri Rasulullah dari Khadijah yang dipersunting oleh Utaibah bin Abu Lahab pada masa Jahiliah. Setelah turunnya ayat yang artinya: “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia juga akan binasa.” (S. Al-Masad ayat 1) ia dicerai oleh Utaibah atas perintah Abu Lahab. Sepeninggal kakaknya, Ruqaiyah, istri pertama Usman dia dinikahi oleh Usman bin Affan. Dia ikut berhijrah ke Madinah.
4. Zainab binti Muhammad (wafat 8 H.)
Putri sulung Rasulullah yang dipersunting oleh Abul Ash bin Rabi’. Dia memeluk agama Islam dan ikut hijrah ke Madinah, sementara suaminya bertahan dalam agamanya di Mekah sampai dia tertawan dalam perang Badar. Di saat itu, Rasulullah meminta kepadanya untuk menceraikan Zainab, lalu diceraikannya. Setelah dia masuk Islam, Rasulullah SAW. mengawinkan mereka kembali
1. Abdullah bin Muhammad
Putra beliau dari Khadijah, meninggal ketika masih kecil.
2. Ibrahim bin Muhammad (wafat 10 H)
Putra Nabi dari Mariah Qibtiah. Dia hanya hidup selama 18 bulan. Nabi menyaksikan ketika dia menghembuskan nafas yang terakhir sambil meneteskan air mata, beliau berkata “mata boleh meneteskan air, hati boleh bersedih, tapi kita tidak boleh mengucapkan kalimat yang tidak diridai Allah”.
3. Qasim bin Muhammad
Putra beliau dari Khadijah yang meninggal ketika masih kecil.
B. Putri Nabi
1. Fatimah binti Muhammad (wafat 11 H)
Putri bungsu Rasulullah SAW dari Khadijah yang paling disayangi oleh Rasulullah SAW. Dia tergolong wanita Quraisy yang genius dan pintar bicara. Dia menikah dengan Ali bin Abu Thalib. Dari perkawinan ini lahirlah Hasan, Husain, Ummi Kultsum dan Zainab. Dia meninggal 6 bulan setelah wafatnya Rasulullah. Dan dari Fatimah Az-Zahro¡¦ini lahirlah dzuriyah Rasul sampai sekarang, yang di masyarakat lazim dijuluki Sayid, Habib ataupun Syarief.
2. Ruqaiah binti Muhammad (wafat 2 H)
Putri Rasulullah SAW. dari Khadijah yang dipersunting oleh Utbah bin Abu Lahab sewaktu Jahiliah. Setelah munculnya Islam dan turunnya ayat yang berarti “Celakalah kedua tangan Abu Lahab dan dia juga akan celaka” (S. Al-Masad ayat 1)dia langsung dicerai oleh suaminya atas perintah Abu Lahab. Dia memeluk Islam bersama ibunya. Kemudian dia dinikahi oleh Usman bin Affan dan ikut bersama suaminya hijrah ke Abessina (habasyah ), kemudian mereka kembali dan menetap di Madinah seterusnya meninggal di kota itu pula.
3. Ummi Kultsum binti Muhammad (wafat 9 H/639 M)
Putri Rasulullah dari Khadijah yang dipersunting oleh Utaibah bin Abu Lahab pada masa Jahiliah. Setelah turunnya ayat yang artinya: “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia juga akan binasa.” (S. Al-Masad ayat 1) ia dicerai oleh Utaibah atas perintah Abu Lahab. Sepeninggal kakaknya, Ruqaiyah, istri pertama Usman dia dinikahi oleh Usman bin Affan. Dia ikut berhijrah ke Madinah.
4. Zainab binti Muhammad (wafat 8 H.)
Putri sulung Rasulullah yang dipersunting oleh Abul Ash bin Rabi’. Dia memeluk agama Islam dan ikut hijrah ke Madinah, sementara suaminya bertahan dalam agamanya di Mekah sampai dia tertawan dalam perang Badar. Di saat itu, Rasulullah meminta kepadanya untuk menceraikan Zainab, lalu diceraikannya. Setelah dia masuk Islam, Rasulullah SAW. mengawinkan mereka kembali
Berikut
ini nama-nama Istri Nabi Muhammad SAW beserta sekilas penjelasannya:
1. SITI KHADIJAH
1. SITI KHADIJAH
Nabi mengawini Khadijah ketika
Nabi masih berumur 25 tahun, sedangkan Khadijah sudah berumur 40 tahun.
Khadijah sebelumnya sudah menikah 2 kali sebelum menikah dengan Nabi SAW. Suami
pertama Khadijah adalah Aby Haleh Al Tamimy dan suami keduanya adalah Oteaq Almakzomy,
keduanya sudah meninggal sehingga menyebabkan Khadijah menjadi janda. Lima
belas tahun setelah menikah dengan Khadijah, Nabi Muhammad SAW pun diangkat
menjadi Nabi, yaitu pada umur 40 tahun. Khadijah meninggal pada tahun 621 A.D,
dimana tahun itu bertepatan dengan Mi’raj nya Nabi Muhammad SAW ke Surga. Nabi
SAW sangatlah mencintai Khadijah. Sehingga hanya setelah sepeninggalnya
Khadijah lah Nabi SAW baru mau menikahi wanita lain.
2. SAWDA BINT ZAM’A
Suami pertamanya adalah Al Sakran Ibn Omro
Ibn Abed Shamz, yang meninggal beberapa hari setelah kembali dari Ethiophia.
Umur Sawda Bint Zam’a sudah 65 tahun, tua, miskin dan tidak ada yang
mengurusinya. Inilah sebabnya kenapa Nabi SAW menikahinya.
3. AISHA SIDDIQA
3. AISHA SIDDIQA
Seorang perempuan bernama Kholeah Bint
Hakeem menyarankan agar Nabi SAW mengawini Aisha, putri dari Aby Bakrs, dengan
tujuan agar mendekatkan hubungan dengan keluarga Aby Bakr. Waktu itu Aishah
sudah bertunangan dengan Jober Ibn Al Moteam Ibn Oday, yang pada saat itu
adalah seorang Non-Muslim. Orang-orang di Makkah tidaklah keberatan dengan
perkawinan Aishah, karena walaupun masih muda, tapi sudah cukup dewasa untuk
mengerti tentang tanggung jawab didalam sebuah perkawinan. Nabi Muhammad SAW
bertunangan dulu selama 2 tahun dengan Aishah sebelum kemudian mengawininya.
Dan bapaknya Aishah, Abu Bakr pun kemudian menjadi khalifah pertama setelah
Nabi SAW meninggal.
4. HAFSAH BINT UMAR
4. HAFSAH BINT UMAR
Hafsah adalah putri dari Umar, khalifah ke
dua. Pada mulanya, Umar meminta Usman mengawini anaknya, Hafsah. Tapi Usman
menolak karena istrinya baru saja meninggal dan dia belum mau kawin lagi. Umar
pun pergi menemui Abu Bakar yang juga menolak untuk mengawini Hafsah. Akhirnya
Umar pun mengadu kepada nabi bahwa Usman dan Abu Bakar tidak mau menikahi
anaknya. Nabi SAW pun berkata pada Umar bahwa anaknya akan menikah demikian
juga Usman akan kawin lagi. Akhirnya, Usman mengawini putri Nabi SAW yiatu Umi
Kaltsum, dan Hafsah sendiri kawin dengan Nabi SAW. Hal ini membuat Usman dan
Umar gembira.
5. ZAINAB BINT KHUZAYMA
Suaminya meninggal pada perang UHUD,
meninggalkan dia yang miskin dengan beberapa orang anak. Dia sudah tua ketika
nabi SAW mengawininya. Dia meninggal 3 bulan setelah perkawinan yaitu pada
tahun 625 A.D
6. SALAMA
BINT UMAYYA
Suaminya, Abud Allah Abud Al Assad Ibn Al
Mogherab, meninggal dunia, sehingga meninggalkan dia dan anak-anaknya dalam
keadaan miskin. Dia saat itu berumur 65 tahun. Abu Bakar dan beberapa sahabat
lainnya meminta dia mengawini nya, tapi karena sangat cintanya dia pada suaminya,
dia menolak. Baru setelah Nabi Muhammad SAW mengawininya dan merawat
anak-anaknya, dia bersedia.
7. ZAYNAB BINT JAHSH
7. ZAYNAB BINT JAHSH
Dia
adalah putri Bibinya Nabi Muhammad SAW, Umamah binti Abdul Muthalib. Pada
awalnya Nabi Muhammad SAW sudah mengatur agar Zaynab mengawini Zayed Ibn
Hereathah Al Kalby. Tapi perkawinan ini kandas ndak lama, dan Nabi menerima
wahyu bahwa jika mereka bercerai nabi mesti mengawini Zaynab (surat 33:37).
8. JUAYRIYA BINT AL-HARITH
Suami
pertamanya adalah Masafeah Ibn Safuan. Nabi Muhammad SAW menghendaki agar
kelompok dari Juayreah (Bani Al Mostalaq) masuk Islam. Juayreah menjadi tahanan
ketika Islam menang pada perang Al-Mustalaq (Battle of Al-Mustalaq). Bapak
Juayreyah datang pada Nabi SAW dan memberikan uang sebagai penebus anaknya,
Juayreyah. Nabi SAW pun meminta sang Bapak agar membiarkan Juayreayah untuk
memilih. Ketika diberi hak untuk memilih, Juayreyah menyatakan ingin masuk
islam dan menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah yang terakhir.
Akhirnya Nabi pun mengawininya, dan Bani Almustalaq pun masuk islam.
9. SAFIYYA BINT HUYAYY
Dia
adalah dari kelompok Jahudi Bani Nadir. Dia sudah menikah dua kali sebelumnya,
dan kemudian menikahi Nabi SAW. Cerita nya cukup menarik, mungkin Insya Allah
disampaikan terpisah.
10. UMMU HABIBA BINT SUFYAN
Suami pertamanya adalah Aubed Allah Jahish.
Dia adalah anak dari Bibi Rasulullah SAW. Aubed Allah meninggak di Ethiopia.
Raja Ethiopia pun mengatur perkawinan dengan Nabi SAW. Dia sebenarnya menikah
dengan nabi SAW pada 1 AH, tapi baru pada 7 A.H pindah dan tinggal bersama Nabi
SAW di Madina, ketika nabi 60 tahun dan dia 35 tahun.
11. MAYMUNA BINT AL-HARITH
Dia masih berumur 36 tahun ketika menikah
dengan Nabi Muhammad SAW yang sudah 60 tahun. Suami pertamanya adalah Abu Rahma
Ibn Abed Alzey. Ketika Nabi SAW membuka Makkah di tahun 630 A.D, dia datang
menemui Nabi SAW, masuk Islam dan meminta agar Rasullullah mengawininya.
Akibatnya, banyaklah orang Makkah merasa terdorong untuk merima Islam dan nabi
SAW.
12. MARIA AL-QABTIYYA
Dia
awalnya adalah orang yang membantu menangani permasalahan dirumah Rasullullah
yang dikirim oleh Raja Mesir. Dia sempat melahirkan seorang anak yang diberi
nama Ibrahim. Ibrahim akhirnya meninggal pada umur 18 bulan. Tiga tahun setelah
menikah, Nabi SAW meninggal dunia, dan Maria (thx buat Joan) akhirnya meninggal
5 tahun kemudian, tahun 16 A.H. Waktu itu, Umar bin Khatab yang menjadi Iman
sholat Jenazahnya, dan kemudian dimakamkan di Al-Baqi.
Kalau sudah tahu
begini dan kalau memang dikatakan mau mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW,
kira-kira masih minat dan berani nggak ya kaum Adam untuk ber-istri lebih dari
1?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar