Dalam suatu hadits qudsi, Allah SWT berfirman “Jikalau
seseorang hamba itu mendekat padaKu sejengkal, maka Aku mendekat padanya
sehasta dan jikalau ia mendekal padaKu sehasta, maka Aku mendekat padanya
sedepa. Jikalau hamba itu mendatangi Aku dengan berjalan, maka Aku
mendatanginya dengan bergegas.” (HR. Bukhari)
Didalam melihat jalan hidup masyarakat di sekitar
kita, bisa kita lihat bahwa beberapa orang mempunyai kecenderungan tertentu.
Orang yang terbiasa berbuat maksiyat, maka dari hari kehari dia akan semakin
terjerumus kedalam lembah yang hitam. Sebaliknya orang yang suka sholat
berjamaah ke masjid, maka dia akan ramah ke tetangganya, rutin berinfaq dan
bahagia kehidupan keluarganya.
Semakin seseorang memperbanyak dan membiasakan berbuat
baik, maka semakin banyak terbuka pintu-pintu kebaikan yang lain. Hal ini
sesuai dengan hadits qudsi diatas bahwa semakin tinggi intensitas dan kualitas
ibadah kita kepada Allah SWT maka semakin dekatlah kita dengan-Nya.
Salah satu kunci kesuksesan hidup kita adalah
bagaimana kita membiasakan berbuat baik. Semakin kita terbiasa berbuat baik,
maka semakin mudah jalan kita untuk mencapai kebahagiaan hidup. Agar manusia
terbiasa beribadah, maka beberapa ibadah dilakukan berulang dalam kurun waktu
tertentu seperti sholat lima kali dalam sehari, puasa sunnah dua kali seminggu
dan sholat jum’at sekali sepekan.
Permasalahan awal yang biasanya ditemukan dalam
melakukan sesuatu yaitu dalam memulainya. Memulai suatu aktifitas terkadang
lebih berat dibandingkan ketika melaksanakannya. Maka ketika kita mendorong
mobil yang mogok, akan diperlukan tenaga yang besar saat sebelum mobil
bergerak. Setelah mobil tersesebut bergerak, diperlukan daya dorong yang kecil.
Ada juga sifat kita yang menunda perbuatan baik, padahal perbuakan baik
janganlah ditunda. Kalau kita ada keinginan untuk menunda, maka tundalah untuk
menunda. Hal ini seperti yang disampaikan Rasulullah saw:
“Bersegeralah untuk beramal, jangan menundanya hingga
datang tujuh perkara. Apakah akan terus kamu tunda untuk beramal kecuali jika
sudah datang: kemiskinan yang membuatmu lupa, kekayaan yang membuatmu berbuat
melebihi batas, sakit yang merusakmu, usia lanjut yang membuatmu pikun,
kematian yang tiba-tiba menjemputmu, dajjal, suatu perkara gaib terburuk yang
ditunggu, saat kiamat, saat bencana yang lebih dahsyat dan siksanya yang amat
pedih.” (HR.
Tirmidzi)
Salah satu cara untuk mempermudah kita dalam memulai
suatu amal ibadah adalah dengan mengetahui akan besarnya manfaat yang akan
dirasakan. Segala hambatan atau godaan untuk tidak melaksanakan kebaikan
tersebut akan bisa dilewatkan dengan keyakinan yang kuat. Oleh sebab itu, kita
wajib untuk mencari ilmu tentang fadhilah (kelebihan) dari suatu amalan atau
ibadah. Bahkan untuk menguatkan hati, kita juga perlu mencari ilmu secara
berulang kali. Bahkan beberapa pengulangan dalam Al Quran digunakan agar
manusia semakin ingat.
“Dan sesungguhnya dalam Al Quran ini Kami telah
ulang-ulangi (peringatan-peringatan), agar mereka selalu ingat. Dan ulangan
peringatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka lari.” (QS. Al Israa’ 41)
Jadi, mulailah perbuatan baik yang ingin anda lakukan
sekarang dan jangan ditunda. Kalau belum yakin, perluas dan perdalam ilmu agar
kita semakin yakin.
Wallahu a’lam bish showab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar