Peranan
Ceramah
Khutbah
(ceramah) masih menjadi sarana-sarana efektif yang paling banyak digunakan dalam
penyebaran dakwah Islam. Dimana sesungguhnya ia memposisikan dirinya dalam
Islam sebagai sentra istimewa dalam hal penyebaran dan penyampaian dakwah
kepada manusia, sejak awal risalah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
di mulai. Rahasianya bahwa khutbah secara umum dan hingga saat ini
merupakan sarana yang paling efektif
dalam penyebaran dakwah, sosialisasi pemikiran dan penjelasan-penjelasannya
untuk bisa sampai kepada sebanyak-banyaknya kalayak dari berbagai lapisan dan
tingkatan. Sementara itu juga, ceramah (khutbah) merupakan sarana yang
paling cepat memberikan pemahaman secara umum dan sangat mempengaruhi masyarakat
luas, dan ia memiliki efek langsung dan kecepatan dalam menyampaikan suatu
pemikiran secara umum.
Karenanya,
sudah seyogyanya bahwa khutbah jum’at bertujuan untuk mencapai beberapa sasaran
di bawah ini :
- Menasehati dan mengingatkan akan Allah Ta’ala dan hari akhir dengan pengertian-pengertian yang dapat menghidupkan hati, dan mengajak kepada kebaikan, memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran.
- Pendalaman pemahaman dan pengajaran kepada kaum muslimin mengenai hakikat-hakikat agama mereka yang bersumber dari Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, sambil memproteksi kesalamatan aqidah kaum muslimin dari segala khurafat, keselamatan ibadah mereka dari segala bid’ah, dan keselamatan akhlaq dan adab mereka dari segala penyelewengan dan penyimpangan.
- Mengoreksi segala pemahaman yang salah mengenai Islam, dan mecounter segala subhat dan kebatilan yang disebarkan oleh musuh-musuh Islam yang bertujuan untuk mengacaukan pola pikir kaum muslimin, dengan cara yang elegan, bijak dan jauh dari caci makian dan celaan, serta menghadapi pemikiran-pemikiran yang destruktif dengan memaparkan Islam yang orijinal.
- Mengaitkan khutbah dengan kehidupan dan realitas yang dialami banyak orang, serta memberikan terapi dari berbagai penyakit sosial, dan menghadirkan solusi dari segala problematika berdasarkan syariat islamiyah yang elok.
- Memberikan perhatian terhadap momentum-momentum islami, seperti ramadhan, haji. Demikian pula dengan berbagai musibah, dan lain sebagainya yang menyebabkan audiensi menjadi antusias kepada pengetahuan yang dapat mencerahkan jalan urusan bagi mereka.
- Memperkokoh pengertian ukhuwah al-islam (persaudaraan Islam) dan persatuan umat. Memerangi pertikaian dan fanatisme golongan dan aliran, dan perkara-perkara lainnya yang dapat memecah belah persatuan umat, dan fokus terhadap segala yang dapat mengeratkan seorang muslim, secara pikiran dan emosional terhadap saudara-saudaranya sesama kaum muslimin.
- Menghidupkan ruh jihad dalam diri umat Islam dan mengobarkan gelora semangat jihad, untuk menjaga kehormatan Islam, kesucian dan bumi Islam.
- Sudah sepatutnya bahwa khutbah jum’at harus steril dari kepentingan yang bersifat pribadi, atau untuk dijadikan sebagai alat penyebaran propaganda. Khutbah yang disampaikan harus berdasarkan keikhlasan karena Allah Ta’ala dan kepentingan agama Allah, menyampaikan ajakan kepada-Nya dan untuk meninggikan kalimat-Nya. Allah berfirman :
وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ
لِلَّهِ فَلاَ تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَداً ﴿18﴾ سورة الجن
“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah.
Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah)
Allah.” (QS.72:18).
Karenanya
menjadi keharusan bagi para ulama dan da’i yang kompeten agar meletakkan contoh-contoh
yang baik untuk tajuk-tajuk islami yang beraneka ragam, sehingga menjadi bahan
materi bagi para khatib supaya mereka terbantukan dalam mempersiapkan
materi-materi khutbah mereka. Sebagaimana materi khutbah juga harus berdasarkan literatur-literatur
yang dikenal, islami, terpercaya, dan jauh dari hadits-hadits yang lemah (dha’if),
palsu (maudhu’), kisah-kisah isra`iliyat yang manipulatif, hikayat-hikayat
dusta dan gaya bahasa yang dibenci, dan setiap yang tidak dapat diakui oleh
prosedur penyaduran yang shahih atau akal sehat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar