OLEH. MOH. YANI, S.Ag, MM,M.Pd.I
NIP. 19690725 199203 1002
POKJAWAS PENDAIS KAB. BANYUWANGI
- Pengertian
Pengukuran
secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis ( Paper and Pencil test ). Kumpulan soal – soal yang diberikan kepada
siswa dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal, siswa tidak selalu harus
merespon dalam bentuk jawaban, tetapi juga dalam bentuk lain seperti, memberi
tanda mewarnai menggambar dan sejenisnya. Tes tertulis merupakan teknik
pengukuran yang banyak digunakan dalam menilai pencapaian kompetensi mata
pelajaran seebagai hasil belajar.
- BENTUK TES TERTULIS
Soal
tes tertulis dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu Soal dengan memilih
jawaban yang sudah disediakan ( bentuk soal pilihan ganda, benar salah ) dan
Soal dengan memberikan jawaban secara tertulis ( bentuk soal isian, jawaban
singkat dan uraian ).
Dilihat
dari bentuk soalnya, tes tertulis dapat dikelompokkan menjadi tes tertulis
obyektif seperti pilihan ganda dan isian, dan tes tertulis non obyektif seperti
bentuk soal uraian non obyektif.
- BENTUK SOAL PILIHAN GANDA
Soal
pilihan ganda merupakan soal yang jawabannya dapat dipilih dari beberapa
kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Konstruksinya terdiri dari pokok
soal dan pilihan jawaban. Pilihan jawaban terdiri atas kunci dan pengecoh.
Kunci jawaban harus merupakan jawaban benar
atau paling benar. Sedangkan pengecoh merupakan jawaban tidak benar,
namun daya jebaknya harus berfungsi, artinya siswa memungkan memilihnya jika
tidak menguasai materinya.
Soal
pilihan gnada dapat diskor dengan mudah, cepat dan memiliki obyektifitasa yang
tinggi, mengukur berbagai tingkatan kognitif, serta dapat mencakup ruang
lingkup materi yang luas dalam suatu tes. Bentuk ini sangat tepat digunakan
untuk kajian berskala besar yang hasilnya harus segera di umumkan, seperti
Ujian Nasional, Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Seleksi Pegawai Negeri. Hanya
saja untuk menyusun soal pilihan ganda yang bermutu perlu waktu lama dan biaya
cukup besar, disamping itu Penulis soal akan kesulitan membuat pengecoh yang
homogen dan berfungsi, terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban, dan
peserta mudah mencotek kunci jawaban. Secara umum setiap soal pilihan ganda
terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban
terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor)
Dalam
penyusunan soal tes tertulis, penulis soal harus memperhatikan kaidah – kaidah
penulisan soal dilihat dari segi materi, konstruksi, maupun bahasa/ Selain itu
soal yang dibuat hendaknya menuntut penalaran yang tinggi.
Hal
ini dapat dilakukan antara lain dengan cara :
1.
Mengidentifikasi materi yang dapat mengukur perilaku
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis atau evaluasi.
Perilku ingatan
juga diperlukan namun kedudukannya adalah sebagai langkah awal sebelum sisiwa
dapat megukur perilaku yang disebutkan diatas.
2.
Membiasakan menulis soal yang mengukur kemampuan
berfikir kritis dan mengukur keterampilan pemecahan masalah.
3.
Menyajikan dasar pertanyaan (stimulus) pada setiap
pentanyaan, misalnya dalam bentuk ilustrasi/bahan bacaan seperti kasus, contoh,
table dan sebagainya.
- KAIDAH PENULISAN SOAL PILIHAN GANDA
Dalam menulis
soal pilihan ganda harus memperhatikan kaidah – kaidah sebagai berikut :
- Materi
·
Soal harus sesuai dengan indicator.
·
Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau
dari segi materi
·
Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang
benar atau paling benar
- Konstruksi
·
Pokok soal harus dirumuskan secara logis dan
tegas
·
Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus
merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
·
Poko soal jangan memberi petunjuk kearah jawaban
benar
·
Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang
bersifat negative ganda
·
Panjang
rumusan pilihan jawaban harus relative sama
·
Pilihan
jawaban jangan mengandung pernyataan ”semua pilihan jawaban diatas salah” atau
” semua pilihan jawaban diatas benar”.
·
Pilihan
jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar
kecilnya nilai angka tersebut atau kronologisnya
·
Gambar,
grafik, tabel, diagram dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan
berfungsi
·
Butir
soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
- Bahasa
·
Setiap
soal harus mengunakan bahasa yang sesuai
dengan kaidah bahasa indonesia
·
Jangan
menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan digunakan untuk daerah
lain atau nasional.
·
Setiapa
soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif
·
Pilihan
jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan satu kesatuan
pengertian.
Catatan : Jumlah soal jawaban untuk soal SD/ MI
empat Pilihan(option)
Contoh-Contoh Bentuk Soal Pilihan Ganda
Bacaan berikut ini untuk contoh soal no. 1 sampai dengan 3.
1. Soal harus sesuai dengan indikator
Indikator : Siswa
dapat memprediksi keadaan populasi dalam ekosistem kolam setelah jangka waktu
yang lama, berdasarkan ilustrasi yang diberikan.
Contoh Soal yang Kurang
Baik:
Diantara hewan-hewan berikut yang paling terpengaruh
oleh insektisida...
a. Ikan.
b. Ular.
c. Katak.
d. Serangga.
Penjelasan :
Dalam
contoh di atas dapat dilihat bahwa kemampuan yang ingin diukur dalam indikator
adalah memprediksi keadaan populasi dalam ekosistem kolam setelah jangka waktu
yang lama, sedangkan soal menanyakan tentang hewan yang terpengaruh oleh adanya
insektisida. Rumusan pokok soal ini tidak sesuai dengan indikator.
Contoh Soal yang Lebih
Baik :
Yang akan terjadi dengan
populasi dalam ekosistem kolam pak Irfan
dalam jangka waktu yang lama...
a. Populasi ikan akan langsung mati karena
mereka memakan insektisida.
b. Populasi eceng gondok akan meledak karena
insektisida merupakan pupuk bagi tumbuhan tersebut.
c. Populasi ikan akan berkurang karena mereka
memangsa plankton yang mengandung insektisida.
d. Semua populasi yang terdapat dalam kolam akan
mati.
Kunci: D
2. Pilihan jawaban
harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Organisme yang dapat membuat makanannya sendiri dalam
ekosistem kolam pak Irfan adalah ....
a. katak
b. ikan
c. teratai
d. air
Kunci: C
Penjelasan:
Pilihan jawaban
d pada contoh soal di atas tidak homogen
dari segi materi karena air bukanlah organisme, sedangkan pokok soal
menanyakan tentang organisme yang dapat membuat makanannya sendiri.
Contoh Soal yang Lebih Baik:
Organisme yang dapat membuat makanannya sendiri dalam
ekosistem kolam pak Irfan adalah ....
a. katak
b. ikan
c. teratai
d. serangga
Kunci: C
3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang
benar atau
yang paling
benar.
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Bila populasi serangga punah,
apa yang terjadi dengan populasi lain dalam kolam pak Irfan?
a. Katak dan ular meningkat.
b. Teratai meningkat dan ular
menurun.
c. Katak meningkat dan ular
menurun.
d. Katak dan ular menurun.
Kunci: B dan D
Penjelasan:
Contoh soal
di atas lebih dari satu pilihan jawaban yang benar, yaitu b dan d sehingga
dapat membingungkan siswa. Sedangkan jawaban yang diminta hanya satu jawaban
yang benar atau paling tepat.
Contoh Soal yang Lebih Baik:
Bila populasi serangga punah,
apa yang terjadi dengan populasi lain dalam kolam pak Irfan?
a. Katak dan ular meningkat.
b. Katak menurun dan ular
meningkat.
c. Katak meningkat dan ular
menurun.
d. Katak dan ular menurun.
Kunci: D
4. Pokok
soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
Kebun pak Budi
ditanami 4 jenis pohon mangga, yaitu golek, indramayu, manalagi, dan harumanis.
Pohon mangga golek mempunyai batang yang kokoh dan buah yang masam, sedangkan
pohon mangga harumanis mempunyai batang yang tidak kokoh dan buah yang manis.
Diagram
lingkaran berikut menggambarkan mangga yang dihasilkan dari kebun pak Budi.
Mangga yang dihasilkan dari kebun pak Budi kemudian
diolah menjadi manisan dan selai
Contoh
Soal yang Kurang Baik :
Pohon
mangga di kebun pak Budi adalah....
a. 750 buah
b. 450 buah
c. 300 buah
d. 50
buah
Kunci : A
Penjelasan :
Karena perumusan permasalahan dalam
pokok soal tidak jelas, pengecoh menjadi sangat heterogen, dan tidak jelas
konsep apa yang ditanyakan.
Contoh
Soal yang Lebih Baik
:
Bila
banyak mangga golek 150 buah, jumlah
seluruh mangga yang diperoleh pak Budi adalah ....
a. 750
buah
b. 450
buah
c. 300
buah
d. 50buah
Kunci : A
5. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus
merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
Contoh
Soal yang Kurang Baik :
Pak Budi
ingin mengembangkan usaha perkebunan mangga, oleh karena itu dia harus menanam
bibit mangga yang baik. Cara pak Budi untuk memperoleh pohon mangga baru dengan
menggabungkan sifat-sifat yang baik dari pohon mangga golek dan harumanis…
a. Melakukan perkawinan silang dari kedua pohon
tersebut.
b. Mencangkok pohon mangga harumanis dan memberi
pupuk sebanyak mungkin.
c. Melakukan penyambungan dengan pohon mangga
harumanis sebagai pohon pokok.
d. Menempelkan bakal tunas dari pohon mangga
harumanis ke batang pohon mangga golek.
Kunci : D
Penjelasan :
Pokok soal di
atas mengandung pernyataan yang tidak diperlukan, yaitu kalimat pertama. Hal
ini akan membingungkan siswa dan menyita waktu yang disediakan untuk membaca
dan memahami maksud soal.
Contoh Soal yang Lebih Baik :
Cara pak
Budi untuk memperoleh pohon mangga baru dengan menggabungkan sifat-sifat yang
baik dari pohon mangga golek dan harumanis...
a. Melakukan perkawinan silang dari kedua pohon
tersebut.
b. Mencangkok pohon mangga harumanis dan memberi
pupuk sebanyak mungkin.
c. Melakukan penyambungan dengan pohon mangga
harumanis sebagai pohon pokok.
d. Menempelkan bakal tunas dari pohon mangga
harumanis ke batang pohon mangga golek.
Kunci : D
6. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah
jawaban benar
Contoh Soal
yang Kurang Baik :
Jenis unit koperasi apakah yang tepat dijadikan sebagai
tempat pemasaran manisan dan selai Pak Budi?
a. Koperasi Unit Desa.
b. Koperasi Simpan Pinjam.
c. Koperasi Konsumsi.
d. Koperasi Produksi.
Kunci : A
Penjelasan :
Kata unit pada
pokok soal akan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.
Contoh Soal yang Lebih Baik :
Jenis koperasi apakah yang tepat dijadikan sebagai tempat
pemasaran manisan dan selai Pak Budi?
a. Koperasi Unit Desa.
b. Koperasi Simpan Pinjam.
c. Koperasi Konsumsi.
d. Koperasi Produksi.
Kunci : A
7. Pokok soal yang menggunakan pernyataan yang
bersifat negatif ganda seperti bukan, tidak, tanpa, kecuali dan sejenisnya
dapat membingungkan peserta didik dalam memahami pokok permasalahan yang
ditanyakan.
Contoh Soal yang Kurang Baik :
Berikut ini adalah organisasi yang tidak bergerak
di bidang politik,
kecuali ....
a. Budi Utomo
b. Muhammadiyah
c. Indische Partij
d. Taman siswa
Kunci : C
Penjelasan
:
Pokok soal di
atas menggunakan pernyataan yang bersifat negatif ganda, yaitu tidak dan
kecuali. Penggunaan kata negatif ganda tersebut dapat membingungkan
siswa dalam memahami pokok permasalahan
yang ditanyakan.
Contoh soal yang Lebih baik :
Organisasi pada masa pergerakan nasional yang bergerak
dibidang politik adalah ....
a. Budi Utomo
b. Muhammadiyah
c. Indische Partij
d. Taman siswa
Kunci : C
8. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif
sama.
Contoh soal yang Kurang Baik :
Salah satu isi Dekrit
Presiden 5 Juli 1959 adalah ....
a. pembubaran Partai Komunis Indonesia
b. kembali ke Undang-undang Dasar 1945
c. pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat
d. dibentuknya Dewan Nasional yang terdiri dari
wakil-wakil semua partai yang ada
Kunci : B
Penjelasan :
Pada contoh
soal di atas pilihan jawaban d paling panjang. Hal ini perlu dihindari karena
ada kecenderungan peserta didik untuk memilih pilihan jawaban terpanjang
sebagai kunci.
Contoh Soal yang Lebih Baik :
Salah satu isi
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah ....
a. pembubaran Partai Komunis
Indonesia
b. kembali ke Undang-undang Dasar
1945
c. pembentukan Dewan Perwakilan
Rakyat
d. pembentukan Dewan Nasional
Kunci : B
9. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan,
"Semua pilihan jawaban di atas salah", atau "Semua pilihan
jawaban di atas benar".
Contoh soal
yang kurang baik :
Akibat yang ditimbulkan pada kehidupan manusia jika kita
menebang pohon secara sembarangan...
a. Akan terjadi banjir karena tidak ada akar
tumbuhan yang menahan air.
b. Kehidupan manusia tidak akan terpengaruh
karena manusia dapat menanam hutan yang baru.
c. Kehidupan manusia semakin sulit karena tidak
ada lagi sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan.
d. Semua pilihan jawaban di atas
salah.
Kunci : A
Penjelasan :
Contoh soal di
atas kurang baik karena hanya terdapat tiga pilihan jawaban yang
dipertimbangkan. Jika semua jawaban di atas benar merupakan kunci, maka kita
tidak mendapatkan informasi apakah peserta didik telah mengetahui dan memahami
dengan baik jawaban yang benar. Sebaliknya bila semua jawaban di atas salah
merupakan kunci maka kita tidak mendapat informasi apa-apa dari jawaban siswa
untuk pertanyaan tersebut.
Contoh soal yang lebih baik :
Akibat yang ditimbulkan pada kehidupan manusia jika kita menebang
pohon secara sembarangan...
a. Akan terjadi banjir karena tidak ada akar
tumbuhan yang menahan air.
b. Kehidupan manusia tidak akan terpengaruh
karena manusia dapat menanam hutan yang baru.
c. Kehidupan manusia semakin sulit karena tidak
ada lagi sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan.
d. Manusia akan mencari sumber daya alam yang
lain sebagai pengganti hutan.
Kunci : A
10. Pilihan
jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya nilai
angka tersebut, atau kronologis
waktunya.
Contoh Soal yang Kurang Baik :
Bila suhu pada malam itu 20° C, berapa
derajat suhu pada malam itu bila diukur dengan menggunakan termometer
Fahrenheit?
a. 77° F
b. 45° F
c. 68° F
d. 36° F
Kunci : C
Penjelasan:
Pilihan jawaban
di atas tidak berurutan dari besar ke kecil atau sebaliknya. Hal ini akan
menyita waktu lebih banyak bagi siswa untuk memahami dan memilih jawaban yang
tepat, karena harus membaca angka pilihan jawaban yang meloncat-loncat tidak
berurutan.
Contoh soal yang lebih baik :
Bila suhu pada malam itu 20° C, berapa derajat suhu pada malam itu bila diukur dengan
menggunakan termometer Fahrenheit?
a. 36° F
b. 45° F
c. 68° F
d. 77° F
Kunci : C
11. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan
sejenisnya yang terdapat pada soal harus
jelas dan berfungsi.
Contoh Soal yang Kurang Baik:
(Membaca
grafik)
Jumlah murid yang
mempunyai berat badan 30 kg adalah ... murid.
a. 5
b. 10
c. 20
d. 25
Kunci: C
Penjelasan:
Grafik dalam
soal belum dilengkapi dengan angka yang memberikan informasi tentang jumlah
murid dan berat badan, sehingga informasi dalam grafik itu tidak jelas.
Akibatnya siswa yang mengerjakan soal itu tidak dapat menjawab dengan benar.
Contoh Soal yang Lebih Baik :
(Membaca
grafik)
Jumlah murid yang
mempunyai berat badan 30 kg adalah ... murid.
a. 5
b. 10
c. 20
d. 25
Kunci: C
12. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal
sebelumnya.
Contoh:
1) Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah
Pemuda terjadi pada tanggal ....
a. 20 Mei 1908
b. 5 Oktober 1945
c. 28 Oktober 1945
d. 10 Nopember 1945
Kunci: C
2) Tanggal
yang dimaksud pada nomor
1, sekarang diperingati
sebagai ....
a. Hari Kebangkitan Nasional
b. Hari Sumpah Pemuda
c. Hari Pahlawan
d. Hari ABRI
Kunci: B
Penjelasan:
Soal di atas
dapat merugikan siswa, karena siswa yang
tidak dapat menjawab dengan benar pada soal nomor 1, pasti akan menjawab salah pada soal nomor 2.
Oleh karena itu soal nomor 2 harus diperbaiki sehingga menjadi soal yang
berdiri sendiri.
13. Rumusan butir soal harus menggunakan bahasa
yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Andi punya duit Rp
20.000,00 dan Anto Rp 15.000,00.
Mereka pengin beli bola
voli seharga Rp 30.000,00.
Sisa duit Fikri dan
Maula adalah ....
a. Rp
1.000,00
b. Rp
5.000,00
c. Rp 10.000,00
d. Rp 15.000,00
Kunci : B
Penjelasan:
Bahasa yang digunakan pada rumusan pokok soal tidak sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Contoh soal yang lebih baik:
Andi mempunyai
uang Rp 20.000,00 dan Anto Rp 15.000,00.
Mereka ingin
membeli bola voli seharga Rp 30.000,00.
Sisa uang Andi
dan Anto adalah ....
a. Rp
1.000,00
b. Rp
5.000,00
c. Rp10.000,00
d. Rp15.000,00
Kunci : B
14. Jangan menggunaan bahasa yang berlaku setempat,
jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
Contoh
Soal yang Kurang Baik:
Gambar di atas memperlihatkan adanya angin yang sedang bertiup. Angin tersebut terjadi karena ….
a. hawa di darat
lebih tinggi daripada di laut
b. tekanan
hawa di darat lebih rendah daripada di laut
c. tekanan hawa di darat lebih tinggi daripada
di laut
d. hawa di darat lebih renggang daripada di
laut.
Kunci: C
Penjelasan:
Kata hawa
hanya berlaku setempat saja (untuk masyarakat Jawa). Kata tersebut dapat
menimbulkan pengertian berbeda bagi siswa di daerah lain. Oleh karena itu kata hawa
perlu diganti dengan kata yang mudah dimengerti dan lazim digunakan yaitu udara.
Contoh soal yang lebih baik:
Gambar di atas memperlihatkan adanya angin yang sedang bertiup. Angin tersebut terjadi karena ….
a. suhu di darat
lebih tinggi daripada di laut
b. tekanan
udara di darat lebih rendah daripada di laut
c. tekanan udara di darat lebih tinggi daripada
di laut
d. udara di darat lebih renggang daripada di
laut.
Kunci:
C
15. Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau
frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata dan frase
tersebut pada pokok soal.
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus ditunjukkan
dengan ....
a. melakukan semua perintah dan menjauhi
larangan Nya
b. melakukan semua perintah dengan rasa terpaksa
c. melakukan perintah Nya karena takut dimarahi
d. melakukan perintah dan larangan dengan ikhlas
Kunci
: A
Penjelasan:
Kata melakukan
ditulis secara berulang sampai 4 kali. Hal ini menyebabkan siswa harus membaca
kata tersebut berulang kali, sehingga menyita lebih banyak waktu.
Contoh Soal yang Lebih Baik:
Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus ditunjukkan dengan melakukan ....
a. semua perintah dan menjauhi larangan-Nya
b. semua perintah-Nya dengan rasa terpaksa
c. perintah-Nya karena takut hukumannya
d. perintah dan larangan-Nya dengan ikhlas
Kunci:
A